ERLANNA -11-

364 34 26
                                    

UDAH SIAP BUAT BACA ERLANNA?

JANGAN LUPA VOTE DULU SEBELUM BACA, NANTI KEASIKAN HEHE. 

PEMBACA YANG BAIK, PASTI TAU CARANYA MENGHARGAI SEBUAH KARYA.

HAPPY READING.

Gue gak akan pernah lepasin orang yang paling berharga di hidup gue, sekalipun itu menyangkut dengan harga diri gue sendiri.
-Erlandra. P

Decakan, dan umpatan dikeluarkan oleh manusia kutub ini.

Telat? Ya, Erlan kesiangan, karena memikirkan gadis yang sudah ia klaim semalaman.

"Sial! Sial! Sial!" Geramnya tertahan.

Tak butuh waktu lama,Erlan mandi dan bergegas ke Sekolah tanpa sarapan.

BRUM!

BRUM!

BRUM!

knalpot Erlan menggema ke seluruh penjuru Sekolah, tak peduli dengan banyak mata yang menatap nya aneh. Yang terpenting dirinya tidak telat.

"Buset! Si bos telat. Tumbenan amat" Sindir Damar, ketika Erlan turun dari motornya.

Sahabatnya sama dengan Erlan, mereka berada di parkiran, tapi bedanya mereka sudah tiba daritadi.

"Mikirin cara nembak si Anna kali tuh!!" Canda Kaffi menggoda Ketua mereka.

"Bacot" Sembur Erlan.

"Bos, gimana kemaren bos? Lancar ga?"

Erlan menyerngitkan dahinya, menatap mereka satu per satu dengan bingung.

Farrel berdecak malas "ck! Dor dor si Anna bos" Geramnya gemas.

Erlan hanya mengangguk, tapi nyatanya pernyataan itu tak dimengerti Sahabat nya.

"Mine! " Cukup. Satu kata pun cukup mengartikan pertanyaan mereka dengan jawaban Erlan.

"MAKAN-MAKAN!!"

"ANJAY GURINJAY MANJAY!!!"

"BOS KITA TAKEN GUYS!!! PJ INI MAH"

"AUTO BUCIN INI MAH"

"congrats"

Decakan, kaguman, dan heboh. Itu dari Thunder.

Yang taken siapa, yang heboh siapa. Bahkan murid murid disana yang berlalu lalang sempat menganga melihat mereka tersenyum bahagia.

Jarang jarang Thunder tertawa lepas seperti itu.

"Ck! Berisik" Geramnya, lalu matanya menangkap objek yang membuat dirinya tak bisa tidur semalaman.

Yang lain pun mengekor, mengikuti tatapan Erlan. Sedetik kemudian mereka bersiul siul menggoda.

Anna menyipit ke arah parkiran.

Ini dirinya gak di gibahin kan?.

Ah! Mungkin bukan. Tapi baru saja melangkah, suara berat dan tegas seolah mengintrupsi Anna untuk berhenti.

"Anna"

Anna memutar badannya ke samping, mendapat Erlan di hadapannya dengan tampang datar.

Deg!

Deg!

Deg!

Jantung Anna berdetak tak karuan, satu kata saja damage nya parah boyy!!!.

ERLANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang