tiga

370 119 109
                                    

Makasi atas waktu kalian💗✨

Double up ni, hehe><

Double up ni, hehe><

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•°

"Rezvan bangun! Udah hampir abis bego waktu Subuhnya," Melva yang berusaha membangunkan Rezvan.

Sudah hampir sepuluh menit dirinya berusaha membangunkan tapi lihatlah laki-laki itu tetap nyaman dengan alam mimpinya.

"REZVAN BANGUN KALO LU NGGAK MAU KESIANGAN!" teriak Melva disamping telinga lelaki itu.

Rezvan yang terkejut langsung duduk dengan muka kesalnya. "Nggak usah teriak-teriak, ini masih pagi," geramnya.

"Kebo! Udah sana Sholat terus mandi, gua siapin seragam lu dulu," suruh Melva yang langsung dituruti Rezvan.

"Lu nggak Sholat?" tanya Rezvan.

Melva mengangguk. "Udah."

Rezvan menggaguk. Dan dengan segera masuk kamar mandi dengan langkah gontainya.

Melva yang melihat tingkah Rezvan menggeleng 'kan kepalanya heran. Jika sudah di Sekolah maka tidak akan ada sifat aneh yang dia tunjukan. Hanya sikap pendiam dan galak yang selalu Melva lihat.

Selesai menyiapkan perlengkapan Rezvan, Melva bergegas turun kebawah.

"Selamat pagi Bun, Yah," sapa Melva saat melihat kedua orangtua Rezvan dan sekarangpun menjadi kedua orangtuanya itu berjalan menuju meja makan.

"Pagi cantik," wanita yang duduk diatas kursi roda itu tersenyum melihat anak perempuan barunya.

Farhan yang melihat muka istrinya selalu berseri setelah Rezvan menuruti kemauannya ikut tersenyum.

Sungguh Citra merasa sangat bahagia saat ini, melihat anak-anaknya sudah memiliki pendamping hidup.

Dirinya bahkan sudah siap jika harus meninggalkan mereka.

"Rezvan kok belum turun Mel?" tanya Farhan yang melihat jam di pergelangan tangannya itu. "Kalian bakal telat loh nanti," lanjutnya.

"Melva panggil dulu ya, Yah," jawab Melva yang langsung berdiri dari duduknya.

Belum sampai anak tangga ketiga Rezvan terlihat akan turun, "kenapa? Ada yang ketinggalan?"

Melva menggeleng, lalu membalikan badannya untuk kembali kemeja makan. "Ayah sama Bunda udah nungguin, lu lama banget."

Setelah sarapan selesai. Rezvan dan Melva langsung berpamitan untuk berangkat sekolah.

°•°

Seperti biasa, halte di dekat sekolah adalah tempat turun Melva.

"Gua cape harus jalan tiap pagi," keluh Melva setelah melepas helm dan memberikan kepada lelaki yang berada diatas motor miliknya itu.

Our SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang