Makasih sudah mampir 💗✨
Kalo ada typo atau salah dalam tanda baca tolong ditandai ya biar langsung dibenerin, hhe.
°•°
Hari ini, giliran jadwal IPA 2 untuk praktek berenang. Setelah kemarin kelas IPA 1. Bella sedari tadi ikut bingung kerena Melva, ya, Melva tidak bisa berenang.
Mudah sebenarnya untuk membolos, cukup bilang sedang tidak bisa ikut karena, kalian tau lah. Tapi, tidak semudah itu. "Jika sekarang tidak bisa ikut, 'kan ada hari esok, lusa untuk ikut praktek," kata-kata yang sudah turun-menurun disini.
"Ganti baju aja sekarang, ikut ke gedung belakang dulu. Nanti disana mah gampang," ajak Bella mulai kesal. Teman-temannya sudah sedari tadi di gedung belakang, dimana kolam renang sekolah mereka terletak.
"Nggak, nanti gua kelelep. Kalo mati ditempat gimana? Nggak lucu, 'kan?"
"Yaudah serah lu, gua duluan," putus Bella.
"Heh! Lu, tega banget si. Kalo gua di samperin gurunya, terus dipaksa ikut gimana?"
Bella mendengus malas. "Just info guru nggak akan segabut itu Mel, lu nggak ikut ya bodo amat," jawab Bella.
"Yauda ayok, gua ikut," kata Melva akhirnya.
"DARI TADI DUGONG!"
Sesampainya di gedung kolam renang, Melva hanya diam melihat teman-temannya bermain air disana. Dirinya, melihat dari jauh saja sudah gemetar.
"Nggak ikut, lu?"
Melva menoleh kearah suara itu. "Nanya gua?" tunjuk Melva kepada dirinya sendiri.
"Menurut lu?"
"Nggak bisa berenang," jawab Melva singkat.
"Ayok!" tarik lelaki itu.
"Anjir! Lepasin Gio! Lu, mau culik gua? Terus mutilasi gua?" teriak Melva.
"Ssttt ... lu, jangan berisik!"
Melva pasrah dan mengikuti langkah besar Gio. Ya, Gio. Ketua kelas IPA 2, dengan kata lain ketua kelas Melva.
"Huh ..., lu, huft ... ng-ngapain bawa gua ke rooftop si?" tanya Melva dengan napas tersengal-sengal.
"Nggak bisa berenang, nggak usah diem disana."
"Hah?" tanya Melva masih bingung.
"Lu tau kan? Guru yang ngajarin kita itu pendatang baru, nggak tau murid-murid yang bisa renang sama enggak. Kalo lu tetep disana, lu bakal dipaksa ikut berenang," jelas Gio lalu duduk di kursi yang telah disediakan disana.
Melva ber-oh ria. "Makasih," ujarnya ikut duduk di kursi sebelah lelaki itu.
"Untuk? Gua kesini bukan mau nolong lu doang," tanya sekaligus jawab Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secrets
Teen Fiction"Tentang ini jangan ada yang tau dulu." Rezvan dan Melva, dua remaja yang disatukan dengan paksa, diikat oleh janji dihadapan Tuhan. Dua remaja itu, kembali menyusun rencana masa depannya. Masa depan yang sudah siap untuk disambut, menjadi tidak sia...