delapan

231 69 68
                                    

"Hey! Semangat menjalani hari ini."

°•°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•°

Pagi ini Melva menyiapkan sarapan seorang diri, bibi yang biasa datang saat pagi sedang meminta libur, Farhan dan Citra masi saja belum pulang dari Negara Singa. "Ree, cepet turun," teriak Melva.

Tidak lama Rezvan turun dan sudah siap untuk sarapan sebelum berangkat. "Hari ini jangan lupa, kita harus dateng ke acara tante gua," ingat Rezvan.

"Biasanya juga lu yang lama."

Sudah rutinitas biasa bagi Melva untuk jalan sedikit menuju gerbang sekolah, dia bingung kenapa dirinya tidak di bawakan kendaraan sendiri saja? Nggak harus ada sesi tunggu-tunggu, nggak ada sesi jalan sedikit padahal jauh. Mungkin ini bisa dibicarakan nanti dengan Rezvan.

Masi seperti kemarin, IPA 2 masi saja asik dengan tontonan film dari laptop salah satu mereka. Sejak memutuskan berkumpul saat istirahat waktu itu IPA 2 menjadi semakin kompak, bahkan guru-guru saja merasa heran saat melihat kelas IPA 2 yang kompak belakangan ini.

Hari ini mereka menonton drama indonesia, itu karena permintaan Keyla si wakil ketua kelas. Gio seperti biasa, duduk disamping Melva alias tempat duduk Bella. "Gio minggir gua 'kan masi temen Melva ish," usir Bella karena setiap jam kosong atau jam istirahat pasti saja Gio menempel dengan Melva.

"Melva aja diem, kenapa lu yang ribet si,"

"Ini tempat duduk gua, awas ah!" usir Bella, lagi.

"Ck, kalo gua bilang nggak ya nggak!" balas Gio.

Melva yang terganggu akhirnya mengeluarkan suara. "Bell lu duduk sini aja, biar gua duduk sama Reza," ucap Melva yang bersiap berdiri.

Gio dengan cepat menahan tangan Melva agar tidak berdiri. "Ngapain pindah?" tanyanya.

"Bella mau duduk disini katanya," jawab Melva dengan tangan yang masi ada di pegangan Gio.

"Pepet teros!!" teriak Reza dan Zidan berbarengan.

Saat sedang asik dengan tontonan dan sedikit candaan dari Zidan, Bu Yulia datang. Iya, guru yang dikabarkan dekat dengan Pak Ibnu itu masuk dengan muka datar tanpa melihat kondisi muridnya sedang apa.

"Hari ini kita pengambilan nilai, jadi siapkan pulpen satu dan sisanya bisa di masukan ke dalam tas masing-masing," ucapnya yang membuat semua siswa terkejut.

Sedang asik dengan film yang diputar namun tiba-tiba diberi ujian mendadak? Sudah terburu-buru kembali ketempat semula dan sekarangpun harus terburu-buru dalam mengerjakan tugas.

Our SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang