enam

274 89 65
                                    

Makasi sudah mampir💗✨

Kalo ada typo atau salah tanda baca tolong tandain, biar bisa dibenerin langsung😺👌🏻

Kalo ada typo atau salah tanda baca tolong tandain, biar bisa dibenerin langsung😺👌🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•°

Malam ini cuaca sedikit tidak baik, Rezvan yang bilang hanya latihan ternyata sekalian main. Rezvan baru saja datang dirumah sakit tepat jam sembilan malam, dirinya bisa melihat Melva dan Ayahnya sedang diruangan operasi.

"Assalamualaikum, maaf Rez--," belum sempat melanjutkan ucapannya seorang dokter wanita yang terbilang cukup muda itu keluar ruangan dengan keringat yang masi terlihat jelas.

"Keluarga pasien?" tanyanya sembari melihat kearah Farhan.

Farhan langsung mengaggaguk. "Saya suaminya," jawabnya.

Farhan yang sudah cukup lama diruangan dokter tadi. Namun, sampai sekarang belum kunjung kembali. "Bunda kenapa bisa sampe di oprasi?" tanya Rezvan lalu duduk disebelah Melva.

Melva lalu berusaha memenangkan Rezvan, dirinya bisa melihat kekhawatiran dan mata merah di wajah Rezvan. "Gua juga nggak tau," geleng Melva.

"Pokoknya sebelum Isya kita makan karena nunggu lu kelamaan, Bunda tetep maksa mau minta makan bareng dimeja makan. Bosen katanya udah sebulan makan dikamar terus," jeda Melva.

"Tapi ga sampe setengah jam Ayah teriak minta gua cepet turun kebawah dan gua udah liat kondisi Bunda yang parah," lanjutnya.

Rezvan masi tetap diam mendengarkan Melva. "Dan lu kemana? Fungsi hp lu apa kalo nggak bisa gua hubungin?" tanya Melva.

Rezvan menunduk. "Sorry, niat gua cuma latihan basket. Tapi, diajak kumpul dan keasikan sampe lupa kalo hp ditas," jawab Rezvan dengan nada bersalahnya.

Belum sempat Melva membalas Rezvan Farhan datang dengan wajah sedikit lebih baik, Rezvan langsung berdiri dari duduknya yang di ikuti Melva.

"Yah, maaf tadi Evan--," belum selesai berbicara Farhan menggaguk paham sembari mengelus pundak anak bungsunya itu.

"Nggak usah minta maaf, nongkrong bareng temen itu emang harus Van," ujar Farhan mengerti.

"Gimana kondisi bunda, Yah?" tanya Melva.

Farhan tersenyum. "Sedikit membaik, tapi harus di rawat inap sampai lusa. Katanya, kalo kondisinya tetap naik turun harus segera ditindak lanjut Mel," jawab Farhan.

"Yaudah masuk aja yuk, kasian Bunda di dalem sendiri," ajak Farhan.

°•°

Our SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang