Klandestin : The Huangs | Hyuckren

Huang RenJun to Juanda Roriwo

🥀🥀

Juan memandang sosok pujaan hatinya yang nampak tertidur pulas di dalam peti kayu dihadapannya. Tuxedo putih dengan bunga lily kesukaan sang kakak kelas nampak tersemat pada saku jasnya. Paras yang dulu nampak berseri dan jahil, habis tak bersisa.

Lelaki jangkung itu mengepalkan tangannya menahan tangisnya yang mati-matian ia sembunyikan. Ia berusaha mengembangkan senyuman nya, walau hanya tipis, ia hanya ingin Renjun melihatnya tersenyum untuk terakhir kalinya.

Keluarga Huang mulai melaksanakan ibadah pemakaman untuk anak paling bungsu dari keluarga besar itu. Nampak Hendery yang hanya memandang kosong ke arah peti tempat adiknya tertidur pulas, dan Lucas yang kerap melirik jam tangannya.

Juan yakin ini adalah ulah salah satu keluarga Huang, entah Hendery atau Lucas.

Ia tak peduli lagi dengan gelar 'Kakak' yang mereka sandang, keluarga Huang terlalu busuk untuk memandang sesama kerabatnya sebagai keluarga.

Ia menatap lurus pada wajah manis sang kakak kelas yang memejamkan matanya, perlahan pandangannya mulai memburam, tertutupi dengan air mata yang membendung. Juan menggigit bibir bawahnya menahan isakannya yang bisa lolos kapan saja.

"Just stay by my side, Juan."

Begitu katanya, cukup berada di sisinya dan Renjun akan bersamanya, begitu katanya.

"Terus, kenapa kakak pergi ninggalin Juan sekarang?" Lirih Juan pelan, seiringan dengan jatuhnya air mata dan ditutupnya peti kayu itu. Menyisakan permukaan kayu yang menutup rapat figur mungil sang pujaan hati.

"Juan."

Pemuda jangkung itu menoleh pada sumber suara, dan mendapati Habel yang terlihat sangat kacau. Pemuda tan itu memberikan sepucuk kertas pada Juan, lalu pergi begitu saja setelah membisikkan kata-kata yang berhasil membuat Juan tercekat.

"Dari Renjun."