| ⅻⅰ | , Crytal Roses

5.9K 607 81
                                    


Balai megah dipenuhi manusia dengan setelan jas gelap, urna gaun, serta imitasi bunga berwarna cerah yang membangkitkan suasana.

Kursi-kursi tertata rapi. Berbagai stan makanan telah dibuka dan hiasan langit terasa menyilaukan pengelihatan. Kue sepanjang satu setengah meter dengan krim putih, hiasan bunga mawar dan pita bertuliskan dua nama menarik perhatian pengunjung.

Para pelayan dan panitia acara nampak berlalu lalang. Mengecek keperluan serta kesiapan acara dan memastika bahwa tak ada satupun orang yang dapat mengacau siang ini.

Manik dengan riasan berwarna peach itu menelusuri sekitar, menatapi objek yang dapat pengelihatannya tangkap.


Pernikahan. Renjun tidak pernah membayangkan akan seperti apa pernikahannya nanti.

Dulu ia berharap, orang yang akan mengucap janji suci bersamanya adalah Jeno. Bahkan sampai detik ini, Renjun masih mengharapkannya.

Renjun sempat mengabari Jeno bahwa pada hari Selasa, pernikahannya akan berlangsung dan ia berharap pria itu datang meski Tuan Huang tidak mengundangnya.

Setidaknya Jeno datang untuk menculiknya, mungkin? Membawanya ke negara lain, menikah disana, dan hidup bahagia dengan dua orang anak.

Jaehyun tidak akan keberatan, sepertinya. Awalnya mereka telah menetapkan sebuah rencana bahwa setelah tiga bulan, ia akan menggugat cerai Renjun dan hubungan mereka selesai, sebelum Jeno memutuskan untuk pergi tanpa mendengas penjelasan satupun.

"Renjun." Suara lembut itu membuyarkan lamunannya. Ia menoleh ke kanan dimana Irene tengah berdiri memegang pundaknya. Rambut di cepol, berlian di leher dan rambutnya, serta gaun dan sarung tangan hitam. Terihat seperti seorang dewi. Anggun dan cantik.

"Selamat ya atas pernikahanmu"

Renjun tersenyum canggung. "Terima kasih, mama"

Irene tersenyum lebar lalu memeluk pundak sempit menantunya sebelum melangkah pergi menuju meja yang telah diisi teman-temannya.

Renjun melirik ke arah jam yang tertera pada layar ponsel dan menyadari bahwa tiga puluh lima menit lagi, pernikahannya akan benar-benar berlangsung. Ia berulang kali melirik ke arah pintu masuk dan sekitarnya untuk mencari eksistensi putra keluarga Lee.

Oh ya, dan ngomong-ngomong dimana Jaehyun?

Pria itu tidak terlihat di aula, pintu masuk, bahkan di dalam dan luar gedung. Kalaupun ia kabur maka itu hal yang bagus. Mereka tidak jadi menikah, setidaknya untuk hari ini.

Entah untuk apa, Renjun pun akhirnya pergi ke ruang rias untuk mencari Jaehyun. Berjalan ke belakang lalu membuka pintu coklat di sebelah panggung.

Ia dapat melihat calon suaminya tengah memainkan ponsel di depan cermin. Rambut coklatnya telah ditata sedemikian rupa dengan semprotan hairspray. Blazer putih serta hiasan emas di berbagai sisi yang membuatnya nampak seperti seorang raja.

Ia menghela nafas pelan kemudian mengetuk pintu.

"Bisa kalian keluar?"

Para pelayan dan penata rias mengangguk kecil kemudian melangkah keluar. Meninggalkan kedua mempelai di dalam ruangan.

APHRO 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang