Hati-hati typo bertebaran-!!!
And
Happy Reading-!!!_______________________________________
Kringggg..... Kringggg.....
Bel pertanda pulang pun berbunyi dan semua siswa mulai membereskan buku-buku nya begitu pun dengan Reina dkk.
"Ehhh guysss kayaknya kita ke mall nya nanti malam aja deh soalnya gua lupa kalau hari ini ada latihan silat, ok sorry banget ya guysss" Luna sangat tidak enak hati kepada teman-teman nya karna menggagalkan rencana mereka.
"Ya udah gakpapa nanti malam ya" Reina mengelus pundak Luna agar dia yakin bahwa mereka tidak papa.
"Ok nanti malam kalian gua jemput dan lo Rei harus ngasih kita pj" Wulan menatap Reina seperti menggoda nya sampai pipi Reina bersemu merah karna malu dan seketika mereka pun sama-sama tertawa.
"Rei" Panggil seseorang dari arah pintu kelas dan ternyata yang memanggil adalah Aldo, Reina langsung ke sana bersama dengan teman-teman nya karna dia depan kelas nya kini bukan hanya ada Aldo tapii teman-teman nya juga.
"Hmm..... Hai Al" Sapa Reina gugup.
"Pulang sama aku yuk, aku udah bilang ke kakak kamu kok kalau kamu pulang sama aku" Ajak Aldo setelah Reina mengangguk malu akhirnya mereka pergi meninggalkan teman-teman nya.
"Waduhh abang di tinggal meni jahat banget ihh, tega kau mas kepada ku" Gilang berpura-pura menghapus air mata.
"Udahlah ayok balik dari pada kita ngeliat ke uwuan nih bocah pada" Ajak Edo lalu menarik lengan Gilang ke parkiran.
"Yuk pulang" Ajak Rean. "Tapi makan dulu ya aku laper, hehehe" Cengir Wulan sambil mengelus perut nya yang rata.
"Ya udah ayok, tapi jangan banyak-banyak nanti kamu sakit perut karna kekenyangan paham?" Nasehat Rean. "Siap kapten, hehehe" Hormat Wulan dan seketika mereka tertawa karna tingkah Wulan sedangkan Luna terus menatap Putra yang sedang menatap dua sejoli itu lekat.
"Putra gak pulang? " Tanya Luna dan Putra langsung pergi dari sana, Luna langsung menganga tidak pernah percaya, semakin gua berjuang tuk mendapatkan lo semakin lo menjauh dari gua, apa gua harus bener-bener menyerah Put, gua capek tapi gua juga cinta sama lo, Luna menatap punggung Putra yang semakin hilang karna tikungan.
Setelah Luna melihat Putra benar-benar hilang dari pandangan nya dia langsung pamit ke dua sejoli itu tuk mengundurkan diri.
"Yuk" Gandeng Wulan.
Ruang Osis
"Verell sayang anterin aku pulang yuk" Ajak seorang wanita dengan rok span nya dia langsung merangkul leher sang pria dengan mesra sesekali dia ciumi leher nya dan itu berhasil membuat sang empu kegelian.
"Sebentar lagi ya sayang aku lagi sibuk banget nihh" Mata Verell terus bergerak ke atas ketidaknyamanan bawah ke samping, sepertinya Verell memang sangat sibuk.
"Ihhh aku tuh bosen tauu, ayok ahhh, atau aku pulang sama supir aku aja ya" Tiba-tiba Verell langsung menatap Suci dengan tajam.
"Berani pulang sama cowok lain hemm" Tiba-tiba Verell sudah berdiri dan mengunci pergerakan Suci dia memojokkan Suci dinding, Seketika Suci menjadi sangat takut.
"Ya udah gak jadi, tapi ayok jangan lama-lama aku udah capek banget" Suci memegang Baju Verell sungguh dia sangat gugup jika di pandang sedalam itu oleh Verell.
Tiba-tiba Verell mengangkat dagu Suci dan secepat kilat ia lumat bibir Suci dengan Mesra, awalnya Suci kaget tapi lama-lama Suci ikut membalas ciuman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reina|Rebecca Klopper (End)
Fiksi RemajaReina putri Senja wanita yang rela menahan sakit hanya untuk menyelesaikan masalah nya yang berada dikehidupan dia Lelah? Sudah pasti dia ingin sekali cepat-cepat menyelesaikan masalah nya itu agar bisa cepat-cepat beristirahat Jangan lupa vote, ko...