Bagian 32.

488 54 2
                                    


"Pertandingan selanjutnya akan dimulai silahkan bersiap"

"Houu houu ayoo"

" serang serang"

"Wah kekuatanya lemah hahaha"

" Yeeeyyy hhhhuuu jagoan gua menang"

Sayup sayup lyra mendengar suara para penonton yang menyaksikan babak ke 2, dan itu berhasil membuat lyra gugup.

"Ga bisa nih gabisa gini gua harus tenang"

Lyra memutuskan bermeditasi untuk menenangkan fikiranya dan untuk mengontrol kekuatanya nanti.

"Lyra chiel brave"

"Cklek" suara pintu terbuka

"Kamu boleh keluar" ucap seseorang

Lyra membuka mata lalu berdiri keluar dari tempatnya dan sekarang lyra bisa melihat stadion bola eh bukan lebih mirip stadion banteng atau apalah itu.

"Semoga berhasil"ucap aiden yang sudah disampingnya

"Astaga bikin kaget aja sih lo"

"Hem, hati hati ya" kata aiden sampil mengusap atas kepalanya dan pergi keluar dari lingkaran stadion

"Oke gua salting, mampus gua kaga konsen, Ck dasar bang**t" ucap lyra sambil melihat kebelakang

Sekarang di depan lyra sudah ada laki-laki yang bermuka bagaimana ya mendeskripsikannya seram engga, galak engga, ramah juga engga, datar engga, dia hanya menampikan senyum kecil di balik bibirnya yang lebar

"Ck, mereka pikir gua ayam yang lagi diadu apah ampe ditonton segini banyaknya" kesal lyra

"Peringatan untuk pemain dilarang membunuh, dilarang menggunakan kekuatan hitam, boleh menggunakan senjata atau ramuan"

"Oyy cewek kita bikin cepat aja gimana" ucapnya

Lyra hanya memberi isyarat ok dengan jarinya, dan mulai mode bertarung

"Pertandingan dimulai"

Tiba tiba tanahnya bergoyang lyra merasakan seperti gempa bahkan lyra sampai terjatuh, saat sedang mencoba berdiri sebuah duri besar dari tanah melesat kearah lyra, untung saja lyra melesat dengan cepat tapi tidak sampai disitu saja bola tanah juga mulai mengejar pergerakan lyra.

merasa sudah cukup menghindar dan dekat dengan target akhirnya lyra melesat kearah pria itu dan mengeluarkan belatinya mencoba menyerang tapi masih bisa dihindarinya, lyra terus menyerang dengan belatinya, dia mencoba mengincar daerah vital tapi sepertinya pergerakanya bisa dibaca oleh pria ini, apa lagi tanah yang dipijakinya masih bergoyang membuat lyra aga susah untuk berpijak.

Rivalnya ini mengeluarkan sebuah kapak besar yang terbuat dengan tanah,sepertinya rivalnya ini berada ditingkat yang lebih tinggi dari lyra

"Sial udah gua duga" batin lyra

"Hhiiyaaa" dia mulai berlari kearah lyra, dengan cepat lyra membuat tameng air tapi ternyata tidak bisa menahan kapak besar itu

"Prak"

"Bugh"

Lyra terpental cukup jauh, saat dia ingin menyerang lagi lyra buru buru menghindar,

"Ck, jangan hanya menghindar kemari lah kita selesaikan sekarang dasar wanita bodoh"

"Wah ngadi ngadi nih orang, kalo ngomong dikata gampang kali"

Lyra mencoba konsentrasi mencoba mengeluarkan kekuatanya, dia mengulurkan tanganya dan sekarang di tangan terdapat busur yang terbuat dari air, lyra menarik busur itu mencoba membidik buruanya dan

Academy Magical Raylast { HIATUS }          Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang