bagian. 30 🐺

848 79 18
                                    

Malam mulai datang angin mulai berlalu lalang  mencari kebebasan dialam, begitu pula lyra yang ingin cepat bebas dari hutan ini, tapi bukanya mencari jalan keluar lyra malah berbaring santai dirumput yang sedikit basah sambil mengawasi bola kristalnya itu.

"Kenapa harus jaga bola kristal ini!,  Emang fungsinya apaan nih kristal?" Tanya lyra bingung dia terus mengamati sambil berfikir, otaknya memang jarang diajak bekerja jadi aga susah untuk lyra menggunakan otaknya,

"Ah jangan-jangan bolanya" tiba- tiba lyra terduduk memikirkan sesuatu yang mustahil

"Enak ya tiduran, ga nyari jalan keluar" ucap seorang perempuan dengan pakainan hitam diatas pohon,  lyra langsung berdiri dan menyimpan bola kristalnya

"Mungkin dia capek kali udah jangan diganggu kayanya lemah deh mending cari yang lain" ucap seorang lelaki dibelakng pohon perempuan tadi bertengger

"Siapa kalian, kayanya tingkatnya lebih tinggi dan bola kalian juga masih lengkap" ucap lyra menebak

"Eh dari mana kau tau kalo bola kami masih lengkap" tanya laki-laki itu

"Hanya menebak"

"Menarik!!"

Prempuan itu melompat kearah lyra mencoba menyerang lyra dengan tombak yang entah dari mana asalnya, lyra menangkis dengan belatinya tapi gerakan perempuan itu sangat cepat lyra tidak bisa mengimbanginya dan

"Bsaaatt. Sssaaattt" tangan dan punggung lyra terkena serangan

"Uuh ternyata memang lemah"

"Kan sudah kubilang kau saja yang tak mendengarkan"

"Kalian ini siapa sih ngapain juga nyerang gue kan kalian masih punya bola kristalnya" ucap lyra kesal karna luka yang tadi sore saja belum sembuh malah ditambah lagi sekarang

"Aah kita cuma mau bersenang-senang dengan mu jadi bersemangatlah sedikit hihi"

"Dasar cewe sinting" kata lyra

"Apa kamu bilang!!!" Perempuan tadi kembali menyerang karna mendengar ucapan lyra tadi

'aduh mati gue'  batin lyra

"Rasain nih" dia berlari memgejar lyra dengan tombak yang setia ditanganya dia mencoba menusukan tombaknya tapi di elak oleh lyra kembali dia mengayunkan tombak itu kesamping dan tepat mengenai tulang rusuk lyra tak sampai disitu dia mengeluarkan elemenya yaitu air dia langsung membuat bola air sekala besar dan membuat lyra terperangkap didalamnya.

Air yang semula jernih kini menjadi merah perlahan karna darah yang dikeluarkan lyra, lyra merasa perih disekujur tubuhnya karna luka yang terendam air, dia lekas menyatukan tanganya mencoba mengendalikan airnya dan  bola air darah itu pecah seketika dengan lyra yang jatuh ketanah

"Ukhuk ukhuk ukhuk hah hhahh hahh" Lyra mencoba mengatur nafasnya dan menahan sakitnya

"Wah boleh juga lo ya bisa mecahin bola air gua"

"Sandra udah lah dia udah KO gitu juga mending kita cari yang lain" kata laki-laki yang kini sudah menunjukan batang hidungnya dia berpenampilan sama dengan perempuan yang bernama sandra serba hitam.

"Iya iya bawel lu" bukanya pergi sandra malah mengambil belatinya lyra dan mendekati lyra seraya berjongkok mengambil betis lyra

"Ini tanda kepemilikan buat lo aga sakit mungkin" ucap sandra yang mulai mengukir simbol dibetisnya menggunakan belati lyra

"Aaaakkkhhh berhenti aaaakkkhh gue mohon aaaakkkhh sakit"

"Hihihi sabar sebentar" belum selesai sandra menulis namanya tiba-tiba seekor serigala berbulu hitam muncul dan menyerang sandra dengan buas

Academy Magical Raylast { HIATUS }          Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang