4. •The Beginning of All•

148 88 298
                                    

Hai👋 Pada rindu nggak sama Gabriel dan Alea?
Nah, pas banget hari ini Caca update ✨
Budayakan vote sebelum membaca. Oke✨
Happy reading 🌼
.
.

Sementara, tak jauh dari tempat itu, seseorang dengan pakaian serba hitam sedang mengawasi mereka. Ia tersenyum miring. "Akhirnya, gue nemuin lo, Alea." Kemudian ia memakai tudung hoodie-nya dan pergi meninggalkan taman.

⚪⚪⚪

Seorang laki-laki terlihat sedang duduk di meja kerjanya. Tangannya sesekali memijat pangkal hidungnya, mungkin karena tumpukan berkas-berkas di depannya yang terlihat berserakan.

Suara ketukan pintu dari luar menggema di tengah sepinya ruangan itu. "Masuk," ucapnya.
Pintu perlahan terbuka, menampilkan seorang laki-laki yang berumur lebih tua darinya. Laki-laki itu lantas berjalan menuju mejanya, membungkukkan badan guna memberi hormat kepada tuannya.

"Hari ini saya mendapatkan informasi kalau orang yang anda cari bersekolah di SMA Starlight, Tuan Muda," jelasnya.

"Bisakah kau bersikap biasa saja kalau di luar kantor?" sentaknya seraya menatap tajam laki-laki yang berada di hadapannya.

"B-baik," jawab laki-laki itu seraya menundukkan kepalanya.

"Atur semuanya! Lusa, saya harus sudah pindah ke sekolah itu!" titahnya.

"B-baik, kalau begitu, saya permisi," lanjut laki-laki itu lalu berjalan meninggalkan ruangan.

"Kali ini, lo nggak bisa lolos, Alea."

⚪⚪⚪

Pintu gerbang utama SMA Starlight sudah ramai dilewati para murid, mengingat sudah pukul tujuh kurang lima menit, itu berarti lima menit lagi pelajaran sudah dimulai.

Seseorang yang menaiki motor sport merah perlahan memasuki halaman sekolah. Oh, jangan lupakan gadis cantik yang duduk manis di jok belakang. Siapa lagi mereka kalau bukan Gabriel dan Alea.

Motor sport Gabriel berhenti di parkiran khusus motor. Alea segera turun, melepas helm-nya, kemudian merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Pun Gabriel juga melakukan hal yang sama. "Udah ganteng belum?" tanyanya. Alea hanya menautkan alisnya, sepersekian detik kemudian, ia mengangguk pelan. Gabriel terkekeh, lantas mengacak pucuk rambut Alea yang dihadiahi oleh pelototan Alea.

Aksi mereka terhenti ketika dua orang datang menuju mereka, lantas memarkirkan motornya di samping motor Gabriel. Siapa lagi kalau bukan Tristian dan Reos.
"Gini nih, yang punya pacar mah berduaan mulu," cibir Reos seraya mencolek-colek lengan Gabriel.

"Good looking mah beda sama kita yang kentang," sahut Tristian yang sudah berdiri di belakang Reos.

"Ngomong apaan sih, kalian berdua?" Gabriel bertanya.

"Ngomongin kambingnya Mang Ucup bertelur," jawab Tristian asal.

"Lah? Emang kambing bisa bertelur?" Kini Alea yang bersuara.

"Udah, jangan dengerin mereka! Mereka itu sinting. Mending kita ke kelas sekarang," tukas Gabriel yang kemudian menarik pergelangan Alea untuk meninggalkan parkiran.

"Anjir si Oneng malah ninggalin. Woi tungguin," Reos dan Tristian segera berlari mengejar Gabriel.

Tanpa mereka semua sadari, seseorang dari dalam mobil sedari tadi memperhatikan mereka. Ia menyeringai, kemudian keluar dari mobilnya dan segera meninggalkan parkiran.

⚪⚪⚪

Ruang kelas Alea begitu ricuh setelah mendengar akan ada murid baru di kelasnya. Berbeda dengan yang lain, Alea malah bersikap bodoamat. Menurutnya, mereka semua terlalu berisik. Ia membuka tasnya, mengambil AirPods-nya kemudian ia pasangkan ke telinganya.

THE PERFECT LOVE [On Going]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang