7. •Initial Plan•

74 44 223
                                    

Hai, Caca kembali setelah beberapa hari kehilangan ide buat nulis😭
Semoga kalian suka, ya✨

Happy Reading❤️
.
.

Alea memandangi semangkuk bakso dan segelas lemon tea di hadapannya dengan malas. Nafsu makannya mendadak hilang setiap ia mengingat kejadian tadi di parkiran.

Melany yang sedari tadi melihat Alea yang hanya melamun, kini membuka suara. "Lo kenapa, Alea? Perasaan dari tadi ngelamun mulu. Itu bakso buat dimakan, nggak dilihatin terus kaya gitu. Kalau lo nggak mau, gue aja yang makan, ya?" Melany mengeluarkan cengiran khasnya.

"Makan aja, gue lagi badmood." Alea mendorong mangkuk baksonya ke arah Melany. Mata Melany membulat dan langsung memakan bakso milik Alea dengan lahap.

Alea mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin. Tanpa sengaja ia melihat Gabriel yang berjalan ke arahnya. "Hai," sapa Gabriel saat sudah tiba di samping Alea. "Ada apa?" Alea menjawab.

"Gue minta maaf soal tadi pagi," ucap Gabriel. Alea hanya mengangguk singkat sebagai jawaban.

"Gimana kalau nanti pulang sekolah kita jalan?" Gabriel lanjut bertanya.

"Boleh, ta-" Belum sempat Alea menyelesaikan perkataannya, Veena sudah lebih dulu memotong perkataan Alea.

"Gabriel, pulang sekolah temenin Veena nyari kado buat Mama, ya," ucap Veena yang sudah berdiri di samping Gabriel dan menarik-narik tangan Gabriel. Memang, Veena melakukannya dengan sengaja di depan Alea untuk membuat Alea cemburu.

Melany melihat tingkah Veena geram, ia kemudian menarik Veena agar menjauh dari Gabriel. "Heh, lo! Lo nggak tahu apa kalau Gabriel itu pacarnya si Alea? Main nempel-nempel aja. Udah kaya ulat bulu, lo!" Melany tidak bisa menahan diri untuk mengata-ngatai Veena.

"Lo siapa? Hah? Gue nggak ada urusan sama lo!" ucap Veena tak kalah sinis.

"Heh, cewek gatel! Jelas-jelas Gabriel itu pacarnya Alea, dan Alea itu temen gue, ya gue ga terima lah kalau lo deketin Gabriel," balas Melany.

"Apa lo bilang? Cewek gatel? Lo itu nggak tahu diri!" bentak Veena seraya mendorong Melany sampai ia terjatuh. Alea yang sudah tidak tahan melihat semuanya lantas ia balas mendorong Veena hingga terjatuh. "Nah, sekarang impas, 'kan?"

"Alea!! Lo apa-apaan, sih?" bentak Gabriel. Ya, Gabriel membentak Alea demi Veena. Akan tetapi, Alea tak memperdulikan Gabriel, ia segera membantu Melany untuk berdiri.

"Nanti pulang sekolah nggak jadi jalan, temenin Veena aja," ucap Alea dingin kemudian ia melenggang pergi bersama Melany meninggalkan kantin.

'Gue bakalan buat Gabriel benci lo, Alea'

⚪⚪⚪

Kini, Alea sedang menatap malas Bu Rini yang tengah menjelaskan tentang bagian-bagian dari Sel Prokariot.

"Jadi, bagian dalam sel prokariot disebut sitoplasma. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan intinya masih tersebar di dalam sitpolasma dan belum di selubungi oleh membran inti," jelas Bu Rini. Tepat setelah Bu Rini menyelesaikan kalimat terakhirnya, bel pulang sekolah pun berbunyi. Semua murid bernapas lega, karena ini lah yang sedari tadi ditunggu-tunggu.

"Sebelum kalian pulang, Ibu kasih kalian tugas kelompok. Beri Ibu waktu 5 menit untuk membagi kelompoknya," ucap Bu Rini tegas. Semua murid mengembuskan napas kasar, selalu saja Bu Rini seperti ini.

"Oke, Ibu sudah selesai," ucapnya.

"Kelompok satu, Evelyn, Melany, Axelio, Jane, dan Andara. Tugas kalian membuat peta konsep mengenai sel-sel pada hewan," jelas Bu Rini. Mereka yang merasa namanya disebut pun mengangguk-angguk paham.

THE PERFECT LOVE [On Going]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang