Part 5

476 39 5
                                    

Hari sabtu hari yang paling dinantikan banyak orang untuk bisa melepaskan penat dari aktivitas padat selama seminggu penuh tak terkecuali murid-murid SMA Konoha. Karena hari sabtu sekolah hanya berjalan setengah hari jadi murid-murid bisa mengisi kegiatan yang lain. Naruto ikut dalam klub bahasa asing. Di klub ini Naruto bisa mempelajari beberapa bahasa seperti Inggris, Perancis dan Spanyol. Namun untuk saat ini dia lebih fokus memperlancar bahasa Inggris karena ia ingin kelak bisa ikut program pertukaran pelajar di kampus impiannya Oxford Inggris dan jika beruntung mungkin dia akan mencoba mendapatkan beasiswa. Walaupun peluangnya 1 banding 1 juta tapi itu tidak menyurutkan niatnya. Selesai kegiatan di klub Naruto bergegas pulang dan segera pulang ke flat kediamannya.

Hari ini merupakan hari terakhir FLOWER CROWN beroprasi sebelum dilakukan renovasi yang akan memakan waktu sekitar satu hingga dua bulan. Naruto yang sudah membereskan barang-barangnya dan sudah dibawa pulang beberapa hari sebelumnya bisa sedikit santai karena dia tidak mau repot. "Ganbate Naruto." ucapnya riang sebelum berangkat.

Tiba di tempatnya bekerja Naruto segera menuju toilet seperti biasa. Saat ia sibuk merapikan wignya ia mendengar rekan kerjanya bergosip ria. Sepanjang tadi rekan kerjanya membicarakan tamu istimewa yang akan datang nanti dan dia bukan orang sembarangan. Naruto yang tidak terlalu berminat dengan sosok tamu yang dibicarakan menganggap itu mungkin hanyalah tamu VIP yang biasa ia temui saat berpapasan.

Sebuah mobil Ferrari terparkir rapi menarik perhatian pengunjung Flower Crown. Bukan karena mobil namun penumpang yang turun dari kendaraan sport tersebut adalah sosok tamu yang ramai dibicarakan yang akan menjadi tamu istimewa terakhir sebelum Flower Crown ditutup untuk perbaikan.

Kakashi mengamati bangunan itu dari luar secara seksama sambal mengangguk "Kau bilang tempat ini tidak mengijinkan prostitusi. Agak aneh untuk sekelas mafia seperti dia." tanya Kakashi. "Pemilik tempat ini bilang dia ingin membuat setidaknya satu tempat "bersih" dari aktivitas kotor yang selalu berkaitan dengan dunia mafia." jawab Yamato

Merekapun berjalan memasuki gedung karaoke menuju resepsionis untuk regristasi dan segera mereka diantar menuju bilik karaoke yang sudah dipesan Yamato "Aku terkejut senpai tiba-tiba ingin untuk dijemput. Kenapa kau tidak bawa kendaraan sendiri? Atau setidaknya menyuruh supirmu untuk mengantarmu." Yamato heran. "Karena kau yang mengajakku kemari maka aku berkesimpulan kau juga yang bertanggung jawab untuk transportasi." alasan Kakashi. "Bilang saja kau malas. Hah tapi sudahlah malam ini kita akan lupakan segala kesedihan. Kau bisa bernyanyi sampai suaramu habis atau minum sampai pingsan terserah senpai. Aku juga sudah lama tidak bersenang-senang." jawab Yamato yang hanya dibalas decihan oleh Kakashi.

Naruto bersama ketiga rekan kerjanya berdiri rapi menunggu instruksi dari Tayuya. "Baiklah di hari terakhir Flower Crown kita mendapat tamu istimewa. Berdasarkan track record kinerja dan pertimbangan dari madam maka kalian dipilih untuk menemani mereka. Tolong berikan kesan baik pada mereka. Mengerti?" jelas Tayuya.

"Hai...Tayuya sama."jawab kompak mereka berempat. Tayuya pun bergegas mengantar para pemandu menuju bilik dimana tamu istimewa menunggu. "Selamat malam tuan-tuan sekalian, maaf telah menunggu karena kami tidak ingin mengecewakan kalian. Perkenalkan mereka adalah Ayame, Ami, Tsubaki dan Menma. Mereka adalah." belum selesai Tayuya menjelaskan.

"Tunggu apa dia ini laki-laki?" tanya Yamato sambal menunjuk ke arah Menma. "Ada masalah tuan?" tanya Tayuya. "Ah...tidak hanya saja aku merasa sedikit aneh jika ditemani laki-laki." jawab Yamato. "Jaga ucapanmu Yamato,dia disini juga bekerja untuk bertahan hidup." Kakashi menegur ucapan Yamato yang menurutnya agak keterlaluan.

Seketika Naruto memusatkan perhatian pada sosok yang barusan berbicara. Sosok tersebut walaupun sedang duduk tapi dapat disimpulkan dia memiliki tinggi semampai setidaknya lebih dari 180cm, memiliki rambut putih keperakan, suara yang dalam terkesan maskulin, dan dari outfit yang dikenakan walaupun terlihat santai tapi Naruto memperkirakan harganya setara gaji gabungan dari kasir dan pemandu selama tiga bulan, dan wajahnya yang akan membuat semua wanita bahkan lelaki uke bertekuk lutut.

"Gomen temanku ini kadang suka bicara seenaknya. Tolong jangan diambil hati." ucap Kakashi.

'Tuan tolong jangan tersenyum seperti itu. Kau semakin membuatku berpikir kau sedang merayuku. Sial kenapa kau begitu tampan. Hei Naruto sadarlah dia hanya basa-basi' batin Naruto

"Baiklah kalau begitu selamat bersenang-senang." Tayuya pergi meninggalkan bilik.

Dua jam berlalu hingga tak terasa waktu menunjuk pukul 01.30 dan karaoke akan segera tutup. Para pekerja mulai bersiap-siap untuk pulang termasuk Naruto. Selesai melepas wig dan memakai hoodie dia pun bersiap pulang. Ngomong-ngomong soal tamu yang harus ia temani cukup membuatnya geleng kepala. Baru menyayikan dua lagu sosok tamu berambut putih sudah mulai menegak minuman dan yang membuatnya takjub dia menghabiskan whiskey 1 botol seorang diri namun masih mampu bernyayi dengan baik tidak tampak seperti orang teler. Sepertinya dia sedang patah hati karena lagu yang dia pilih untuk dinyanyikan semuanya tentang patah hati. Naruto berjalan menyusuri lorong dan dia melihat sosok sedang terhuyung berjalan mencari jalan keluar. "Ohh...tuan anda baik-baik saja?" dan yah sosok tamu yang tengah mabuk itu adalah tamu yang beberapa jam lalu ditemani oleh Naruto, tuan tampan. Naruto membantu tamu tersebut berdiri dengan mengalungkan tangan kanan ke pundaknya. 'Sial dia berat sekali.' gerutu Naruto.

"Menma ada apa?" Kabuto bertanya setelah melihat Naruto tampak kesulitan membopong tamu yang mabuk. "Kabuto-san bisa bantu aku. Tampaknya tamu ini ditinggalkan oleh temannya. Dan dia sedang mabuk berat." Kabuto pun segera membantu Naruto memapah tamu tersebut. "Apa dia tidak membawa kendaraan?" tanya Kabuto. "Di area parkir sudah tidak ada lagi mobil milik tamu hanya mobil milik atasan yang ada." Kabuto pun mengusulkan "Baiklah kita bawa dia ke mobilku. Kita antarkan dia ke hotel terdekat saja. Karena kita tidak tahu rumahnya." Naruto mengangguk setuju.

Sesampai di hotel mereka kembali memapah Kakashi yang mulai mengoceh tidak jelas. Selesai check in mereka pun naik lift menuju lantai 7. "Kabuto-san apa hotel ini tidak terlalu mahal? Kita hanya mengantar tamu yang mabuk supaya dia tidak melakukan hal yang konyol di jalan." tanya Naruto. "Menma dia ini bukan tamu biasa. Jika terjadi sesuatu padanya ujung-ujungnya madam Orochimary yang repot karena dia terakhir kali pergi ke tempat kita." Naruto hanya mengangguk.

TING lift tiba di lantai tujuh dan mereka berjalan menuju kamar. Baru berjalan tiga langkah tiba-tiba ponsel Kabuto berbunyi "Moshi moshi.apa? Astaga yang benar saja aku sedang perjalanan pulang. Baiklah aku akan segera ke sana. Menma ada urusan mendadak aku harus kembali ke tempat karaoke ada kekacauan di sana. Kau tidak apa-apa kan kutinggal dulu?" Kabuto tampak panik. "Kabuto-san yang benar saja. Kau akan meninggalkan aku sendirian dengan orang mabuk seperti dia. Bagaimana jika dia berbuat macam-macam padaku?" Naruto tampak takut ditinggal. "Jika melihat kondisinya tampaknya dia tidak akan bisa berbuat apa-apa. Tenang saja nanti setelah mengantarnya kau bisa minta tolong resepsionis untuk dipesankan taksi. Atau kau bermalam di sini saja biar aku yang bayar." tawar Kabuto. "Tidak perlu aku akan langsung pulang. Kau segeralah kembali ke sana sebelum liburan panjangmu terganggu." jawab Naruto. "Gomen Menma, kapan-kapan aku akan mentraktirmu. Aku pergi dulu." Kabuto pun bergegas kembali ke Flower Crown.

Naruto pun berjuang membopong tuan tampan yang mabuk berat seorang diri mencapai kamarnya. Setelah pintu terbuka segera ia memasukkan keycard untuk menyalakan lampu dan pintu langsung tertutup. Direbahkan tamu yang mabuk ke atas kasur. Awalnya Naruto ingin langsung meninggalkannya pulang namun melihat ia tampak tidak nyaman akhirnya Naruto membantu melepaskan sepatu dan kaos kaki, lalu melepaskan mantel dan melepas jam tangan yang dikenakan. Sejenak Naruto memperhatikan jam tangan yang dikenakan tamu tersebut dan membatin 'ini bisa dipakai untuk uang kuliah dan juga kebutuhan sehari-hari selama dua tahun' sebelum akhirnya ia menaruh jam tangan di nakas. Saat Naruto beranjak dari tempat tidur hendak pulang tiba- tiba ia merasa tangannya ditarik begitu kencang hingga kini berada dalam posisi terbaring.

HELLO READERS GOMEN MENUNGGU AMAT LAMA

KARENA NULISNYA BERGANTUNG PADA MOOD DAN INSPIRASI YANG KADANG MACET MAMPET, DITAMBAH TYPO YANG KADANG MASIH ADA YANG NYEMPIL

ENJOY

NB: Beberapa karakter lain aku ambil dari official data book "The Secret Scroll of Confrontation"

The love that save meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang