Disclaimer : Karakter dalam kisah ini belong to Masashi Kisimoto sensei
Apabila terjadi kemiripan dengan cerita yang lain itu adalah ketidaksengajaan semata
Note : tulisan miring berarti flashback
KRIIIIIIIIIIIING...
Bel berbunyi tanda pulang, para siswa bergegas menuju loker mengganti sepatu karena sudah menjadi peraturan di semua sekolah di Jepang sepatu yang dikenakan di dalam dan luar sekolah harus berbeda untuk mengantisipasi sepatu kotor atau kehujanan saat perjalanan berangkat atau pulang sekolah.
"Naruto tugas dari Asuma Sensei bagaimana dikerjakan di rumahku saja. Kau juga sudah lama tidak pernah berkunjung ke rumah. Ayah dan Ibuku akan senang melihatmu lagi." saran Sakura. "Ah...iya kau benar sudah lama aku tidak bertemu paman dan bibi semenjak aku pindah. Aku rindu masakan ibumu. Tapi mungkin aku tidak bisa terlalu lama karena nanti aku bekerja." imbuh Naruto. "Wakata ayo kita pulang."
Sakura dan Naruto bergegas menuju pulang tanpa menyadari kedekatan mereka selalu jadi perhatian bagi sosok bintang kelas yang selalu menjadi perhatian kaum hawa di SMA Konoha siapa lagi kalau bukan Sasuke.
Sesampai di rumah Sakura, mereka disambut dengan aroma masakan yang menguar dari dapur. Naruto begitu merindukan aroma ini apalagi setelah pindah dari rumah keluarga Sakura dia lebih sering membeli makanan siap saji atau ramen. "Tadaima" ucap Naruto dan Sakura bersamaan. "Okaeri."jawab ibu Sakura. "Oh....Naruto kau akhirnya datang. Ibu sangat merindukanmu." Ibu Sakura menyambut Naruto sambil memeluknya. "Aku juga sangat merindukan bibi. Bagaimana kabar paman dan bibi. Apa semuanya sehat?"
"Tentu saja kami sehat. Ini semua berkat makanan yang kusajikan untuk Sakura dan suamiku memenuhi standar gizi dan tentunya lezat. Dan kau kenapa sekarang terlihat kurus? Ini pasti karena kau sudah tidak memakan masakanku lagi."tanya ibu Sakura tampak khawatir dengan kondisi Naruto dibanding terakhir kali saat masih tinggal bersama. "Hai..aku begitu merindukan masakan bibi yang paling lezat sedunia. Aku sekarang lebih sering membeli makanan siap saji tapi jika aku ingin berhemat biasanya aku cukup makan ramen."
"Jangan terlalu sering memakan ramen itu tidak baik untuk kesehatanmu, Jika kau memang sudah kehabisan uang langsung saja datang kesini. Rumah ini selalu terbuka untkmu."
"Arigatou bibi, gomenasai aku sudah merepotkan kalian semua sejak aku diusir dari panti asuhan. Aku belum bisa membalas segala kebaikan yang sudah kaliana berikan kepadaku."
"Ora..ora... kau ini sudah seperti saudara bagiku. Otousan dan Kaasan sudah menganggapmu seperti anak sendiri karena mereka senang akhirnya punya anak laki-laki walaupun bukan kandung."
"Sakura benar justru kami yang berterimakasih karena kau sudah datang di keluarga kami dan membuatnya semakin lengkap. Baiklah sebaiknya kalian makan dulu. Makanannya keburu dingin karena tidak berhenti mengobrol dari tadi." Selesai makan Sakura dan Naruto segera mengerjakan tugas yang diberikan Asuma sensei mengingat Naruto tidak bisa berlama-lama karena harus bekerja. Mengenai nilai sebenarnya Sakura dan Naruto tidak terlalu buruk karena mereka selalu berada di peringkat 5 besar. Apalagi Sakura yang selalu berebut peringkat kedua dengan Sasuke, jika kalian bertanya kenapa mereka tidak berebut peringkat pertama karena peringkat itu selalu ditempati oleh Nara Shikamaru yang walaupun dia tampak ogah-ogahan dan pemalas tapi dia tidak banyak mengoceh untuk menunjukkan bahwa dia seorang jenius.
"Sakura aku selesaikan tugasnya di rumahku saja lagipula tinggal sedikit lagi. Ini sudah jam 5 sore, aku harus bersiap-siap untuk bekerja."
"Oh...kalau begitu aku akan membawakan beberapa masakan yang dibuat Kasan jadi nanti tinggal kau hangatkan saja. Tidak boleh menolak." ujar Sakura sambil melotot. "Hai hai arigatou Sakura chan. Gomen aku selalu merepotkanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The love that save me
FanfictionMenjadi yatim piatu di usia 5 tahun membuat Naruto harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk sekolah. Diusir dari panti semakin membuatnya berjuang lebih keras, namun akhirnya ia mampu bertahan bahkan masuk ke sekolah bergeng...