09

1.6K 273 15
                                    

Ruangan sempit terasa sesak, udara begitu dingin saat masuk ke dalam tubuh. Saat ini buku-buku sihir terlarang beterbangan di sekitar, terbuka lebar dengan warna yang berbeda satu sama lain. Lloyd bergerak gelisah dalam tubuh Jaejoong, merasakan sesak yang tidak tertandingi. Aliran sihir yang mendominasi dan terus menekan keberadaan Serigala dalam diri.

Beginilah efek samping penggunaannya, kehilangan identitas diri dan juga kehidupan. Dua hal itu tidak mudah dipahami, kematian menjadi pintu terakhir bagi pengguna buku sihir tersebut. Larangan akannya Berada diperingkat teratas artinya itu adalah sebuah ancaman besar. Jika terus begini Jaejoong tidak akan bisa lagi menggunakan wujud serigala dan Lloyd akan menghilang selamanya.

Satu-satunya orang yang bisa melarang Jaejoong adalah Jung Yunho. Mate mereka. tetapi bagaimana untuk memberitahukan pada Yunho sedang dirinya tidak bisa keluar dari dalam tubuh ini? Kedua pupil melebar, Lloyd jatuh ditekan oleh sesuatu yang entah apa. "Jaejoong hentikan, aku tidak bisa bernafas. Jaejoong!"

Ia sedang mencari tentang segel gerbang neraka tanpa sadar jika Buku Sihir terlarang menyerap habis energi miliknya. Kepala terasa membesar, Jaejoong merasakan sesuatu mengalir dari hidungnya. Pandangan mata memburam dan kulit yang semakin pucat, detak jantung sangat kuat hingga menimbulkan rasa sakit. "A-aku tidak bisa bernafas.", Perlahan jatuh ke bawah dengan tangan memegang dada dan mulut terbuka lebar.

Brak. Pintu dibuka kasar, Yunho dengan celana selutut tanpa atasan datang dengan tergesa-gesa ke perpustakaan. Tatto sangat panas, kegelisahan membuat Aslan meraung terus menerus.

Menggunakan kekuatan Grand Alpha, Yunho menyingkirkan buku-buku yang berada disekitarnya. Sekali lihat ia langsung tau jika itu buku sihir terlarang, apalagi mata birunya melihat benang-benang keperakan menempel seperti parasit di tubuh jaejoong. "Katakan sesuatu, Mate. Jangan bercanda denganku.", Nada suaranya terdengar bergetar.

Kelopak melebar dengan mulut terbuka layaknya seorang yang tengah kesurupan. Kulit memucat dan dingin, beruntung mimisannya telah berhenti.

"Yunho hanya ada satu caranya.", Seru Lloyd dengan susah payah. Untuk memutus dan menekan kekuatan buku itu harus menggunakan kekuatan yang setarah atau lebih besar dari pemiliknya. Sedangkan fungsi Tatto kepemilikan adalah untuk mengendalikan aliran energi agar tidak dikuras habis, selain itu Yunho juga bisa membagi energi miliknya pada Jaejoong. "Mating.", Bagaimana ia bisa tau? Jaejoong pernah mengatakan ini padanya beberapa tahun yang lalu.

"Bagaimana aku bisa melakukannya saat Jaejoong kesulitan bernafas?", Tangan menepuk pipi dan bibir menyedot hidung jaejoong, menyedot hidung adalah metode yang sering dilakukan orangtua pada anaknya untuk membersihkan jalur pernafasan. Beberapa kali dilakukan untuk memastikan tidak ada masalah pada jalur pernafasan. Setelah itu Yunho memberikan nafas buatan untuk membantu Paru-paru bekerja.

"Percaya padaku. Lakukan jika kau mau Jaejoong hidup."

Ragu, tapi tidak ada pilihan lain saat ini. "Baiklah aku akan melakukannya lalu bagaimana dengan buku-buku ini?"

"Tenang saja, mereka sudah terikat darah dengan Jaejoong. Tidak ada satupun yang bisa mencuri atau menggunakannya, jika bisa kematian telah menunggu."

Merasa yakin, Yunho membawa Jaejoong menuju kamar utama. Dia sangat ketakutan, rasanya jauh lebih menyakitkan dari sebelumnya. Kehilangan mate untuk kedua kalinya bukanlah bagian dari rencana. Padahal ia sedang mengatur tempat di penjara karena Jaejoong akan datang tetapi masalah terlalu mencintainya.

Pintu ditutup dengan rapat, perlahan meletakkan tubuh dingin diatas tempat tidur. Tangan membuka pakaian yang menutup tubuh, gerakan yang penuh ketakutan. Berulang kali Yunho menggoda Jaejoong tentang Mating tetapi tidak pernah sekalipun berencana melakukan tanpa persetujuan matenya. Yang saat ini dilakukannya adalah sebuah keterpaksaan.

1》R O G U E | Yunjae ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang