1》R O G U E | Yunjae ✔️

18

Jaejoong sangat gelisah, dia tidak bisa hanya diam saja. Penyerangan yang terjadi pada setiap kawanan membuatnya tidak bisa tenang. Kehilangan Lloyd membuat kepalanya dipenuhi omong kosong dan sejenisnya yang bisa dikategorikan sebagai bentuk depresi. Teman sejiwanya telah hilang meninggalkan remah-remah werewolf dalam tubuhnya. Dia bukan omega tapi dia hamil, omong kosong yang membuatnya stress.

Tidak ada yang benar-benar ingin mendekatinya, selalu ada tembok transparan antara dirinya dan para omega dalam kawanan. Salahkan sisi kejam yang berulang kali mengacaukan tempo dan memberikan teror.

"Kau harusnya membuat sarang bukan?" Celetuk Kyuhyun dengan nada penuh tanya. Dalam tubuh kecil dan keberadaan yang tenang, tidak ada satu pun yang menyadari siapa sebenarnya kyuhyun. Bisa dikatakan dialah penyebab Changmin memilih tidur abadi, mendesak si jangkung menutup dirinya jauh ke alam bawah sadarnya.

Dahi Jaejoong mengerut, dia lalu mendengus pelan sambil mengambil posisi tidur ternyaman. Sarang adalah sebutan umum untuk tempat melahirkan bagi werewolf biasanya dilakukan oleh omega tradisional. "—aku bukan omega jika kau lupa nak." Jawab Jaejoong. Manik birunya bersinar terang dan tidak pernah tersembunyi lagi. Hadiah terakhir yang ditinggalkan oleh serigalanya.

"Lalu kau sebut apa dirimu? Bayimu akan segera datang." Kyuhyun melangkah masuk ke dalam kamar Jaejoong tidak lupa mengunci pintu. Grand alpha sedang sibuk berpatroli diwilayah, semua mempersiapkan yang terbaik untuk calon penerus yang akan lahir. “bayi laki-laki yang sehat.” lanjutnya. Mata menelusuri setiap sudut perut yang berkembang terlalu cepat, dia tidak sabar menunggu jenis apa yang akan muncul.

Jaejoong mencubit hidung pelan sebelum melemparkan pandangan ke luar. “Kyu, bisakah kau berjanji padaku?” tanyanya. Inderanya memperingatkan dengan keras, akan ada hal buruk yang akan terjadi ke depannya dan ini tidak baik. Bocah ini berbeda, sihir hitam yang mengalir dalam tubuhnya berseru memperingatkan.

Manik Kyuhyun memperhatikan Jaejoong dalam diam.

".....apapun yang terjadi, kau harus menjaga anakku. Aku yakin kau bisa melakukan yang terbaik.”

Kyuhyun mempertahankan wajah temboknya, menatap manik biru menyeramkan Jaejoong. Sinar matanya mengancam namun kelembutan tersembunyi disana. “Kau percaya padaku?” dia berasal dari Ras terkutuk yang disebut demon, iblis dan monster. Begitu banyak sebutan yang membuatnya muak, tidak ada yang pernah mempercayai iblis untuk hal besar.

Kedutan ujung bibir akhir berhasil membentuk lengkungan manis, Jaejoong mendengar suara sihir gelap memberitahukan identitas Kyuhyun padanya saat ini. Jangkauan sihirnya semakin luas dan membutakan. “Tentu, aku selalu percaya pada anak menggemaskan yang kuselamatkan.” putaran udara berubah, feromon yang berubah cemas masuk ke dalam penciumannya. Para omega muda sangat mudah dideteksi suasana hatinya. Didukung dengan dirinya yang ditandai oleh Alpha pack, semakin mudah baginya untuk tau.

Kyuhyun mundur selangkah sebelum berbalik meninggalkan jaejoong, dia tidak mengatakan apapun. Tidak ada senyuman hanya sepasang mata yang menghitam sempurna, menutup warna putih polosnya. “kau seharusnya tidak melakukannya.” bisiknya tajam.

Jemari kecil meraih gagang pintu dan mendorongnya perlahan.

Sekali lagi Jaejoong tersenyum sangat manis, feromonnya disebarkan memenuhi ruangan. Aroma menenangkan yang bisa dirasakan orang disekitar rumahnya. "Kyu, tidak ada salahnya jatuh cinta pada malaikat. Iblis juga bisa melakukannya, kau hanya perlu menemukan cara agar hal itu tidak membunuh kalian berdua.”

Kyuhyun tampak terkejut bahwa dia juga mengakui ucapan tajam itu.

Atau lebih tepatnya, dia  merasa  terkejut, tetapi topeng sembrono yang dia kenakan tetap di tempatnya, tidak pernah berubah sedikit pun. Dia membalik badan dan  menatapnya seolah-olah dia mencoba membongkarnya dan mencari tahu bagaimana dia bekerja, bagaimana dia berpikir, bagaimana dia  bernafas . Tatapannya sedang menghitung, menilai, dan dia bersumpah dia melihat sedikit aura tegas moon goddes dalam cara dia memiringkan kepalanya  begitu saja. Ini menakutkan sejujurnya.