Kesepian adalah hal biasa, Jaejoong terbiasa dengan semuanya seolah dirinya memang ditakdirkan dalam kesepian. Kesepian ini juga adalah senjata baginya untuk bertahan hidup di dunia yang kejam ini. Begitu awalnya sebelum seseorang yang mengklaim sebagai Mate datang dan mendominasi dirinya. Tanpa disadari kehangatan merambat dan menyelimuti hati sedingin es itu.
Akan tetapi Jaejoong juga tau, kesepiannya ini juga adalah senjata mematikan untuk menyakiti hati orang lain. Sebuah kisah yang dimulai pada suatu malam, sebuah kisah yang diawali suatu kepura-puraan dan sebuah kisah yang membuatnya kehilangan tujuan sebenarnya dalam hidup ini. Begitu menyakitkan hingga rasanya menangis tidak cukup untuk menjelaskan.
Cinta itu menyakitkan dan Jaejoong telah merasakannya.
Matanya berkedip tidak percaya saat sepasang manik biru es 'nya melihat Jung Yunho berjalan dengan pelan dengan senyuman lembut. Jangan tersenyum! Jerit Jaejoong dalam hati. Hatinya terasa sakit, adakah obat yang bisa menyembuhkannya? Apa ini sebuah ilusi, jika benar Jaejoong tidak ingin bangun.
Tanpa sadar air mata mengalir, mulut terbuka kecil, kulit yang semakin pucat dan tangan gemetar. Sesuatu yang hampa dalam dirinya perlahan terisi kembali. Rasa hilang hanya singgah sebentar, kenapa, Kenapa bisa seperti ini?
"Jangan menangis." Yunho tidak mengerti, semakin dekat dengan Jaejoong, mark terasa semakin dingin, perasaan ini tidak membuatnya nyaman.
Tatapan bergetar, tangan besar yang mengusap lembut pipinya semakin melemahkan. "Hiks...kau sangat aneh seharusnya jangan mencariku, bodoh." Padahal Jaejoong sudah menuliskan pesan agar tidak mencarinya. Kehadiran Yunho membuatnya menjadi lebih lemah dan juga kuat disaat bersamaan. Jaejoong ingin tau, apa hatinya sudah benar-benar memilih seorang Jung Yunho?
"Aku akan mencari, sejauh apapun, jadi jangan menangis." Yunho menyatukan dahi, mencoba menenangkan matenya yang mulai dipengaruhi hormon kehamilan dan juga rasa balas dendam. "Bagaimana menurutmu, apa aku sudah pantas menjadi pasanganmu?" Ia tak bisa menunggu suatu saat nanti Jaejoong menerimanya sebagai pasangan, kehilangan di masa lalu lebih dari cukup.
Suatu saat nanti apa Jaejoong akan percaya diri mengucapkan kalimat yang sama? Masa depannya sangat gelap, Jaejoong sudah mempersiapkan diri untuk kehilangan dirinya sendiri demi anaknya. Pertukaran kehidupan itulah yang diinginkan Sihir terlarang, dia akan bertahan sampai hari itu tiba. Hari dimana jiwanya akan diambil oleh malaikat kematian dan meninggalkan kehidupan yang lain. "Bodoh, kau sangat bodoh. Jangan mengharapkan apapun dariku, kau tau sendiri efek samping sihir terlarang sudah mencapai batas. Tubuh ini, jiwa ini hanya akan bertahan hingga dia lahir. Tidak ada yang bisa menyembuhkan sekuat apapun kau berusaha, jangan mengharapkan sesuatu dari orang yang sebentar lagi akan mati."
Changmin yang mendengarnya membuang muka, saat mereka mendekat, kepekatan sihir Jaejoong sangat buruk. Setengah jiwanya sudah ditelan oleh sihir terlarang, mereka sudah terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
1》R O G U E | Yunjae ✔️
FanfictionABO/Supranatural/Boyslove ❝Karena Takdir itu bukan sahabat yang bisa diajak bercanda.❞ Start: 30 Oktober 2020 End : 30 Juni 2021