Jangan lupa vote sama comment!
Bacanya pas lagi sendirian aja, biar feel nya dapet.
HAPPY READING
----
07.39 -walkie talkie-
Haechan membuka pintu ruangan. Lalu membanting tubuh Doyoung ke lantai dengan keras.
Dia berjalan kearah Doyoung. Dengan senyuman yang terukir di wajahnya, dia menaruh kaki kanannya diatas dada Doyoung lalu perlahan menekannya.
"Ahkk!" Doyoung meringis dan kembali terduduk di lantai karena sakit yang dia rasakan.
Tangan Doyoung memegang pergelangan kaki Haechan, mencoba untuk melepaskan injakannya, tapi terlalu kuat.
Dugh!
Haechan menghentakkan kakinya dan membuat kepala Doyoung terbanting ke lantai. Dadanya terasa sesak.
Sebelum Doyoung bisa menstabilkan nafasnya, Haechan sudah menarik rambutnya dan menyeretnya ke dekat kursi. Lagi-lagi Haechan membantingnya.
Doyoung terbatuk karena dadanya masih terasa sakit. Tapi, matanya melebar saat melihat laki-laki yang terduduk di salah satu kursi.
Nafasnya menderu, dia menghampiri laki-laki itu dengan panik.
"Taeyong! Taeyong, kau bisa mendengarku? Taeyong?" Doyoung menepuk-nepuk pipi Taeyong pelan, berharap agar dia sadar.
Tangannya masih terikat di lengan kursi, matanya tertutup sepenuhnya dan ada bekas lebam di wajahnya.
"Taeyong, sadarlah!" suara Doyoung bergetar. Dia belum siap melihat temannya mati seperti ini.
Ceklek!
Pintu dibuka menampilkan Donghyuck yang masuk dengan santai sambil membawa sekop yang dia istirahatkan di pundaknya.
"Sudah selesai?" tanya Haechan saat melihat Donghyuck dan dia mengangguk.
Doyoung yang masih bersama Taeyong melihat kearah Haechan geram. Dia berdiri dan berjalan kearah Haechan. Langkahnya dihentak menandakan kalau dia marah.
Saat sudah sampai di depan Haechan, dengan cepat Doyoung menarik kerah bajunya dan membuat palu yang ada di tangan Haechan terjatuh.
"Brengsek! Apa yang kau lakukan padanya!?" teriak Doyoung.
Haechan tidak menjawab dan hanya menatap Doyoung tepat di kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WALKIE TALKIE | LEE HAECHAN✓
Fanfic[INGAT, setiap detail itu PENTING] Kesembilan laki-laki muda itu memiliki hidup yang sempurna.. sampai suatu saat, satu cerita akan mengubah dunia mereka sepenuhnya. Tidak ada pelarian! Tidak ada pembelaan! Tidak ada pengampunan! "Menurutmu.. siapa...