HAPPY READING
----
15.07 -walkie talkie-
"Aku melihat Donghyuck"
Jantung Renjun berdetak sangat cepat.
Mana mungkin Jeno bisa melihat Donghyuck? Apa dia punya indra keenam atau semacamnya?
"Apa maksud mu?" Renjun menaikkan alisnya
"Aku melihatnya. Donghyuck." ulang Jeno
Renjun tersenyum remeh dan membuang mukanya, "Kau kira aku akan percaya?"
Dengan polos dan yakinnya, Jeno mengangguk.
"Jangan membuang-buang waktuku." setelah itu Renjun langsung membalikkan badannya dan meninggalkan Jeno
Dengan cepat Jeno mengambil sesuatu dari kantongnya.
Itu adalah alat perekam yang selalu dia bawa kemana-mana.
Jeno menekan salah satu tombol. Tidak lama kemudian, alat perekam itu mengeluarkan suara,
"Tiga.. Satu.. Delapan. Kau tau itu angka apa? Ya.. jam 3 lewat 18 menit, waktu dimana orang tua mu kehilangan nyawa mereka."
"DIAM!"
Renjun menghentikan langkahnya ketika mendengar suara dari alat perekam itu.
Dia hanya diam dan tidak menghadap kearah Jeno.
"Kenapa kau sangat marah? Kau sendiri penyebab kedua orang tua mu meninggal bukan?"
"AKU BILANG DIAM!"
"10 Januari 2009, terjadi kecelakaan lalu lintas yang merenggut 2 nyawa sekaligus.. Itu orang tua mu kan?"
Dada Renjun begitu sesak ketika mendengarkan rekaman yang diputar. Dia tidak bisa menahan air matanya untuk mengalir.
"Mereka mati karena kau, bodoh! Buktinya kau masih hidup. Apa aku salah? Kaulah penyebab kecelakaan itu terjadi. Apa kau tidak sadar!? Kau sangat tidak tau malu! HWANG RENJUN, KAU YANG MEMBUNUH KEDUA ORANG TUA MU SENDIRI-"
"LEE DONGHYUCK!"
klik!
Jeno mematikan rekaman itu.
Sedangkan Renjun tidak berhenti mengeluarkan air matanya. Kakinya melemas dan akhirnya dia terjatuh di lututnya dan menangis.
Pemilik rekaman suara itu menjadi tidak enak kemudian menghampiri Renjun.
Dia berlutut di samping Renjun yang masih menangis lalu merangkulnya,
"Itu bukan salah mu."
15.20 -walkie talkie-
Renjun dan Jeno sedang duduk bersebelahan di sebuah ayunan yang terletak di tengah-tengah suatu ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WALKIE TALKIE | LEE HAECHAN✓
Fiksi Penggemar[INGAT, setiap detail itu PENTING] Kesembilan laki-laki muda itu memiliki hidup yang sempurna.. sampai suatu saat, satu cerita akan mengubah dunia mereka sepenuhnya. Tidak ada pelarian! Tidak ada pembelaan! Tidak ada pengampunan! "Menurutmu.. siapa...