Alive

1.5K 352 105
                                    

Jangan lupa vote sama comment!






HAPPY READING

----


12.14 -walkie talkie-


"Maaf teman-teman. Dia bilang akan membebaskanku jika aku membantunya." 




Wajah ketiga pemain lainnya menjadi kaku. Mereka tidak percaya dengan apa yang barusan mereka dengar.

Jungwoo sangat merasa bersalah sekarang dan memang harus.

"Apa kau bodoh atau sangat bodoh?" tanya Donghyuck sambil berjalan mengelilingi para pemain.

Jungwoo mengerutkan keningnya saat mengetahui pertanyaan itu adalah untuk dirinya.


Jaehyun menatapnya kecewa, "Kau tidak melihat apa yang terjadi pada Taeyong hyung?" tanyanya kesal.

"Dia ingin kita semua mati, hyung. Sadarlah! Kau tidak bisa percaya padanya!" saut Mark geram.

Jungwoo menatap mereka kaget. Menyadari bahwa dia memilih keputusan yang salah.

Dia menatap kearah Haechan yang sedang tersenyum dengan tatapan memohon.


"Sayang sekali yang dikatakan Mark dan Jaehyun hyung itu benar." ucap Haechan sambil memasukan tangannya ke dalam saku celana.

Rasanya tubuh Jungwoo sangat lemas. Dia tidak bisa berhenti mengumpat dalam hati karena betapa bodoh dirinya yang percaya pada Haechan.

"Kalian ingin mati sekarang atau mau kuberikan waktu dulu?" tanya Haechan enteng.


Tidak ada yang menjawab.

Haechan mengambil pisau berukuran sedang. Dia melihat pisau itu dengan mata berbinar, jarinya menulusuri setiap lekukan dari pisau tersebut.



Srett!


Nafas Mark menderu saat Haechan melempar pisau itu kearahnya tanpa aba-aba.

Beruntungnya Mark, dia dapat menghindar tepat waktu walaupun pisau itu meninggalkan baretan cukup besar pada pipi kanannya. 

Dia meraba pipinya dan merasakan darah yang mengalir. 

"Oii, refleks yang bagus, hyung." puji Haechan seraya mengambil pisau lainnya.

WALKIE TALKIE | LEE HAECHAN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang