Chapter IV

1.4K 114 0
                                    

Selamat Membaca!

__

Althar : The Rubic

Chapter IV

Tepat seminggu ini Resta tak melihat batang hidung Althar. Bagai ditelan bumi, Althar menghilang begitu saja. Dengar-dengar laki-laki itu memang tengah mengikuti olimpiade kimia di Central.

Resta bahkan tak memiliki kesempatan untuk mengembalikan jaket Althar yang masih tersimpan rapi di lemari bersama baju-bajunya yang lain.

Begitu lift lantai 5 perpustakaan terbuka Resta yang tengah asyik pada ponselnya melongok. Ia mengembang senyum menyadari siapa yang datang. Orang yang selama ini ia cari.

Laki-laki bertubuh jangkung itu masuk ke dalam ruang baca, Resta masih mengamati sampai Althar keluar dan berjalan ke arah rak di dekat jendela.

Menyimpan ponsel di sakunya, Resta mengamati sekitar. Begitu menyadari tak ada seorang pun yang terlihat ia pergi menghampiri Althar.

“Althar!” panggil Resta setengah berbisik. Ia berdiri di samping Althar sembari tersenyum menatap laki-laki itu yang tengah sibuk mencari buku.

Althar hanya membalasnya dengan deheman kecil.

“Ayo ke rumah buku!” ajak Resta masih setia menatap Althar dengan kedua tangan yang bertaut di depan tubuhnya. “Aku mau balikin jaket kamu juga.“

“Gue sibuk.”

“Sibuk banget?”

“Iya.”

“Bener-bener sibuk?“

Althar mengangguk tanpa menoleh. Tangan kanannya sibuk menumpuk buku di tangan kiri sebelum Resta dengan cepat mengambil alih untuk membawakannya.

“Bener-bener gak bisa diganggu banget?“

Althar menghela napas lelah, “iya, Resta.” balasnya lalu mengambil alih buku yang ada di tangan gadis itu.

“Yahh, kalo gitu kamu bisa kirim maps-nya ga?“

“Tempatnya gaada di maps.“ balas Althar pendek. Setelah buku yang ia perlukan sudah didapat, ia berjalan ke meja administrasi meninggalkan Resta yang masih mengekor di belakangnya.

“Terus gimana?” tanya Resta sembari memundurkan tubuhnya ketika Althar dengan tiba-tiba berbalik dan berjalan mendekat.

“Setelah olimpiade sains selesai kita ke sana.“ ucap Althar sambil mengulurkan tangan mengelus puncak kepala Resta. Berusaha menghilangkan raut sedih dari wajah gadis itu.

Resta terpaku, tubuhnya benar-benar tidak dapat digerakkan. “Yaudah nanti kasih tahu kalo udah selesai.“ katanya yang dengan segera mengambil tangan Althar untuk disingkirkan dari atas kepalanya sebelum berbalik dan kabur meninggalkan Althar yang menatap punggungnya sambil terkekeh.

***

Siang itu pada istirahat kedua, kantin tampak lebih ramai dari biasanya. Hal itu disebabkan oleh segerombolan murid laki-laki yang tengah berkumpul di meja paling ujung. Rovsifer— yang entah kenapa belakangan ini tampak lebih damai dari sebelumnya.

Hari-hari biasanya, mereka selalu berbuat ulah. Seperti memalak, bertengkar, melakukan pelanggaran, dan merusak fasilitas sekolah terutama jendela lantai atas.

“Aneh gak sih Putra Mahkota Atlantha kumpulnya sama anak Rovsifer?“

“Enggaklah o'on, yang aneh itu kalo Althar kumpulnya sama lo.”

Althar : The RubicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang