Selamat Membaca!
___
Althar : The Rubic
Chapter X
Siang itu, anak-anak Rovsifer bolos ramai-ramai. Mereka pergi ke kantin— katanya untuk merayakan Althar yang meraih juara pertama olimpiade kimia SMA tingkat nasional yang diadakan di Central, minggu lalu.
Olimpiade itu yang mengakibatkan Althar tak terlihat selama sebulan terakhir di lingkungan sekolah. Ada banyak rangkaian kegiatan yang harus ia ikuti mendekati hari olimpiade.
“Perasaan tadi muka lo ditekuk mulu, Thar.” itu suara Bintang, Bapak Rovsifer yang tengah asyik makan ubi goreng. Alisnya menukik memperhatikan tingkah Althar yang menurutnya semakin hari semakin aneh.
Kemarin waktu pertama kali pulang dari Central, Althar marah-marah tidak jelas. Persis seperti orang mabuk yang meracau kesana-kemari yang berakhir mengamuk di ruang kepala sekolah.
Bintang yakin, dengan sifat seburuk itu— jika saja Smatha bukan sekolah bapaknya Althar pasti sudah ditendang sejak minggu pertama menginjakkan kaki. Mungkin, alasan kedua kenapa Althar masih bisa senyum-senyum setelah mengacaukan ruang kepala sekolah adalah karena prestasinya yang memuaskan.
“Biasa. Abis ketemu ceweknya ya senyum-senyum. Nanti juga ngamuk lagi karena berantem.” ujar Aydan sudah hafal di luar kepala tabiat Althar.
“Diem lo!” sewot Althar tidak senang— tapi memang karena ia sedang rada gila setelahnya laki-laki itu kembali memasang wajah tenang dan damai.
“Beneran udah jadian, Thar? Sejak kapan?” tanya Aiden penasaran.
“Setahun yang lalu.” balas Althar asal, wajahnya tampak tak senang ketika teman-temannya membahas hubungannya dengan Resta. Mereka ini kepo sekali, terlalu percaya diri akan ia perkenalan kepada (calon) kekasihnya.
Lihat saja sampai mereka lihat-lihat Resta, akan Althar colok satu-satu.
“Yaelah, orang nanya doang. Singa gak boleh gitu, cewek tuh paling seneng dikenalin ke temen-temen cowoknya.” ujar Elvan yang langsung diangguki oleh teman-temannya.
Althar menaikkan alis kanannya, “emang, iya?”
“Engga salah, tuh.” celetuk Izan.
“Engga salah dikit, tapi salah banyak. Gak usah dengerin mereka, Thar. Sesesat-sesatnya omongan orang, lebih sesat omongan mereka! Percaya sama gue!” ujar Lintang menepuk-nepuk dadanya penuh keyakinan. Pengalamannya bertahun-tahun percaya dengan petuah teman-temannya hanya berisi OMONG KOSONG! Apalagi Izan!
“Gak usah percaya Bang Lintang, Thar. Percaya deh, kita gak mungkin nusuk lo dari belakang!” ucap Saka sok bijak.
“Gak usah percaya matamu! Coba kalian inget apa yang kalian lakuin sama gue setahun yang lalu anjing! Sesat lo semua!” teriak Lintang murka. Bintang hanya senyum-senyum tak tahu malu.
“Itu, 'kan, kesalahan prediksi, Bang. Maklumlah, namanya juga manusia. Mana ada sih manusia yang luput dari kesalahan.” balas Aiden.

KAMU SEDANG MEMBACA
Althar : The Rubic
Teen Fiction"Aku akan menyerahkan segalanya, semestaku- seluruh duniaku kepadamu." Tentang Althar, Putra Mahkota Atlantha dan cinta pertamanya. __ ♬ It's You (feat. Keshi) - MAX [Cover by: Pinterest] Update highest rank: #1 FIK...