Chapter VI

1.7K 136 21
                                    

Selamat Membaca!

___

Althar : The Rubic

Chapter VI

Sebuah bangunan apartemen setinggi ratusan meter menjulang tinggi. Lantai-lantainya penuh lampu dengan cat bangunan putih. Resta menatap lantai paling atas.

Atlan's House

Para pegawai dengan seragam rapi menundukkan kepala begitu Althar masuk. Resta mengekor di belakang, tetapi Althar lagi-lagi menarik tangannya agar berdiri di samping laki-laki itu. Merapatkan tubuh mereka.

Resta hendak protes, tetapi mengetahui lobi yang terlalu ramai membuatnya hanya diam menjadi pusat perhatian di sana.

Setelah menaiki lift menuju lantai 35 mereka memasuki sebuah apartemen dua lantai yang sangat besar. Memakan hampir seperempat lantai gedung. Jujur, Resta heran. Tapi ia memilih diam.

“Di kamar itu ada baju adik gue. Lo bisa pake.”

Resta mengangguk patuh. Lalu melangkah menuju kamar berpintu cokelat tua yang ditunjuk Althar. Memilih baju yang dirasa nyaman, memakainya, lalu keluar.

Apartemen Althar memiliki perabotan yang sedikit. Walau sangat luas suasananya terlihat sepi dan terlalu sederhana— hanya terdapat lukisan laut yang sangat besar di ruang tamu. Lampu gantung yang sangat berkilau dan megah. Sofa dan televisi berukuran tiga meter lebih.

Pemandangan dari atas langsung jatuh pada jalanan di depan gedung. Resta mendekat melihat rombongan karnaval dari rooftop. Lampu jalanan menerangi. Memperlihatkan seberapa banyak penduduk yang berkumpul riang di sana.

Aroma menyegarkan tercium. Belum sempat Resta menoleh, Althar lebih dulu berdiri di belakangnya. Tangan kanan laki-laki itu diletakkan di pembatas— tepat di sebelah pinggangnya. Lalu dengan sengaja kembali merapatkan tubuh mereka.

Resta mendongak, menatap Althar dengan kerutan di dahinya. Heran kenapa Althar senang sekali mendekatkan tubuhnya padahal masih banyak ruang tersisa.

“Lo suka?”

“Apanya?”

“Gue.”

Ucapan Althar membuat Resta tambah bingung. Di tatapnya serius wajah Althar dengan rambut super berantakan yang sayangnya terlihat sangat cocok— ganteng walau hanya memakai celana pendek dan kaos hitam polos.

“Gue suka lo soalnya.”

***

“Res?”

“Resta?”

“Faresta!”

“FARESTA ANAKNYA PAPI ANDRA!!”

Resta langsung menatap Tasya yang merenggut kesal. Lalu nyengir tanpa dosa, “maaf, tadi aku kepikiran belum buat tugas.”

“Tugas-tugas ada aja lo alesannya.” ujar Linda menatap Resta penuh selidik tetapi lagi-lagi hanya dibalas cengiran.

“Res, coba lihat.” Danita menunjukkan layar ponselnya pada Resta membuat Resta menyipitkan matanya berusaha melihat karena ponsel Danita pencahayaannya terlalu gelap.

Dan, BOOM!

Resta menatap Danita penuh tanda tanya. Wajahnya benar-benar seperti orang linglung yang baru saja ditemukan setelah empat hari hilang.

“Foto lo sama Althar, 'kan? Rame banget di base.” ucap Linda menjawab sebagian tanda tanya Resta.

“Siapa yang foto? Kok bisa?”

Althar : The RubicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang