Selamat Membaca!
___
Althar : The Rubic
Chapter VII
“Dan, ceweknya Singa cakep juga.”
“Diem lo, Van. Kalo lo dipukul ga ikut-ikutan ya gue.”
Resta melirik kedua 'teman' Althar yang berbisik-bisik sembari menatapnya. Entah mengapa perasaannya tidak enak. Ia tersenyum kepada mereka lalu lanjut membaca buku.
“Dan! Dia senyum, Dan! Cakep banget rugilah kalo sama Singa!” ucap Elvan heboh sembari memukul-mukul bahu Aydan di sebelahnya.
“Mulut lo, anjing! Gamau gue deket-deket lo! Minggir sana!” Aydan berusaha menjauhkan tangan Elvan dari tubuhnya. Lelah ia menghadapi Elvan yang tantrum seperti ini.
“Dan, kalo gue tembak dia sekarang gak papa, 'kan? Lagian belum jadi ibu ketua kita!” kata Elvan menggebu-gebu. Sedangkan Aydan sudah menepuk kening tidak habis pikir.
“Iya sana, terus mampus lo besok. Sana minggir ah, gue mau tidur. Udah gue anter jauh-jauh ke sini awas aja sampe lo ganggu gue.”
“Yaelah galak banget sih lo, kaya musang haus belaian.” ujar Elvan mengerucutkan bibirnya lalu bergeser sedikit di ujung sofa. Membiarkan Aydan yang seolah menulikan pendengarannya merebahkan badan.
“Dan! Lihat, Dan!”
Sekilas Aydan menutup matanya Elvan sudah kembali berteriak, membuat Aydan seketika membuka mata dengan wajah jengkel. Sebelum Aydan mengamuk Elvan lebih dulu menarik tubuh laki-laki yang lebih besar darinya itu untuk duduk menyaksikan sesuatu yang terjadi di depan mereka.
Aydan menutup mulutnya tak percaya. Benar-benar semua ini di luar prediksi dan akal sehatnya. Althar— si gila itu? Mencium perempuan?
Jarak antara Resta dan Althar sangat dekat, bahkan kedua bahu mereka saling menempel dengan Althar yang mendekatkan wajahnya pada gadis itu. Elvan sudah tersenyum kesenangan. Seperti inilah caranya! Althar memang muridnya yang brilian!
Semakin dekat.
Masih tidak percaya, Aydan melebarkan bola matanya. Althar si tolol itu benar-benar sudah gila!
“OM HALO, OM! ALTHAR GILA OM!!” teriak Aydan sudah tidak kuat lagi. Terpaksa ia berpura-pura menelepon di ponselnya yang mati dengan berkacak pinggang, mendelik ke arah Althar.
Elvan sontak memukul bokong Aydan. Kesal rencananya gagal. “Lo nyari mati, ya?!”
“Lo yang nyari mati gila!!” balas Aydan tidak terima sembari menggoyang-goyangkan tubuh Elvan meminta temannya— si cicak itu untuk segera sadar dari rencana busuknya.
“Mana ada gue gila! Lo yang gila!” seru Elvan tidak terima balik menjambak rambut Aydan. Alhasil mereka kembali bertengkar.
“Lo anjing! Apa, hah?! Lo bisikin apa tadi Singa?!!”
“GAK GUE BISIKIN APA-APA SAMSEK!”
“BOHONG! BOHONG, 'KAN, LO?! NGAKU!”
“MANA ADA PENJAHAT NGAKU!”
“YA BERARTI BENER, 'KAN!!”
“KAGAKLAH, GEBLEK!”
“Udah gausah dilihatin, mereka emang gak waras.” kata Althar sembari menutup pandangan Resta yang menoleh ke belakang — tempat perkelahian untuk yang kedua kalinya terjadi.
Padahal tadi, Althar hanya berbisik kepada Resta karena suaranya tidak terdengar akibat suara Elvan yang menggelegar bagai petir.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Althar : The Rubic
Teen Fiction"Aku akan menyerahkan segalanya, semestaku- seluruh duniaku kepadamu." Tentang Althar, Putra Mahkota Atlantha dan cinta pertamanya. __ ♬ It's You (feat. Keshi) - MAX [Cover by: Pinterest] Update highest rank: #1 FIK...