Sally bangun dengan perasaan biasa saja. Rambut pirangnya tak beraturan bak singa, pandangan matanya masih buram dan baju tidurnya berantakan. Sally merentangkan kedua tangannya ke atas lalu menengadahkan wajah. Ini hari pertamanya hidup sebagai seorang mahasiswa di salah satu Universitas ternama.
Seulas senyum terpancar di wajahnya. Bukan, ia bukan senang karena menjadi mahasiswa di kampus terkenal, melainkan ia ingat salah satu temannya bilang kalau makanan di kantin kampusnya adalah yang terbaik sepanjang masa.
Dengan semangat yang membara, Sally melempar selimut ke sembarang arah dan pergi bersiap untuk menjalani kehidupan barunya.
Dua puluh tiga menit setengah kemudian, Sally keluar dari kamar dan duduk di sofa ruang tamu. Mulutnya penuh dengan roti isi selai stroberi kesukaannya yang di kunyah sambil memakai sepatu sneakers berwarna putih.
"Kak Irena, aku berangkat!" teriak Sally sekuat tenaga. Kakaknya, Irena, sedang berada di kamar mandi. Dan sudah pasti ia tidak akan mendengar apapun suara dari luar. Sally sempat berpikir kakaknya tuli karena sering tak menjawab pertanyaannya. Ternyata, ketika Sally mandi pun suara kakaknya tidak terdengar dari dalam. Ia merasa berdosa sudah menuduh kakaknya seperti itu.
Satu minggu yang lalu, Sally memutuskan pindah ke rumah kakaknya yang berprofesi sebagai seorang model. Irena merupakan kakak Sally satu-satunya, dan ia sangat menyayangi Irena. Perbedaan usia yang hanya lima tahun membuat Sally merasa nyaman bercerita apapun pada Irena. Meskipun keduanya memiliki wajah cantik seperti anggota idol group dari Korea Selatan, perbedaan sifat sangat ketara diantara mereka.
Irena sangat peduli pada penampilan, selain karena kewajiban dari pekerjaannya, ia memang menyukai hal yang bersifat feminim. Irena begitu ramah pada siapapun yang di kenalnya, namun cukup ketus pada orang baru yang saja ditemuinya. Irena pandai dalam berbagai hal, bahkan ia mendapat predikat cumlaude saat berkuliah. Namun, jika ia sudah bersatu dengan Sally, sikap feminim serta kepintarannya hilang entah kemana.
Irena sudah menjadi model sejak ia berusia delapan belas tahun, ketika pertama kali masuk kuliah. Saat sedang berjalan menuju kampusnya, seorang pria berkalung kamera datang menghampiri lalu menawarinya pekerjaan. Tak heran jika kini di usianya yang baru menginjak dua puluh tiga tahun, ia sudah memiliki rumah sendiri hasil dari jerih payahnya.
Sally merupakan kebalikan dari Irena. Meskipun sama-sama menyukai hal bersifat feminim, Sally cukup cuek perihal penampilan. Seperti hari ini, ia hanya memakai kaus longgar panjang dan celana jeans untuk pergi ke kampus. Kehidupannya begitu seimbang, ia menyukai hal-hal bertema lucu, namun juga menyukai hal yang bisa di bilang bertolak belakang. Kesukaannya adalah menonton acara balap liar bersama seorang teman, pergi belanja atau ke salon, lalu mendengarkan musik rock. Tidak ada kata belajar sedikitpun di dalam kamusnya.
Rumah orang tua Sally cukup jauh dari tempatnya berkuliah sekarang. Irena juga dengan senang hati menerima Sally, selain untuk teman mengobrol, adiknya itu dianggap menguntungkan karena selalu membantu pekerjaan rumah meski ia hanya bisa menyapu teras atau menyiram tanaman.
Rencananya, Sally akan tinggal bersama sahabatnya jika sudah menemukan tempat kos yang cocok dan tak jauh dari kampus. Tentunya dengan izin Irena. Tapi, karena Irena sudah mengenal orang yang Sally sebut sahabat, sudah pasti Irena akan memberinya izin.
Bersamaan dengan Sally yang berjalan keluar rumah, suara klakson mobil terdengar dari depan gerbang dan membuatnya memalingkan wajah.
Sebuah mobil merah terparkir sempurna. Kaca mobilnya di buka dan seorang gadis melambaikan tangan ke arahnya dengan senyum secerah matahari pagi ini. "Halo anak kampus!"
Sally membuka pintu mobil kemudian tersenyum lebar. "Halo juga anak kampus!" sahutnya riang. "Eh, Sun, makanan di kantin beneran enak, kan?"
Gadis berambut coklat bernama Sunny itu menganggukkan kepala sambil memutar stir mobil. Ia adalah sahabat Sally sejak masuk ke TK. Meskipun tempat tinggal mereka lumayan jauh, keduanya selalu saja masuk ke sekolah yang sama. "Katanya, sih, gitu." jawabnya. "Gue sengaja gak sarapan di rumah, mau nyoba makan disana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Better (With You)
FanfictionSally (Chou Tzuyu) dihadapkan pada dua pilihan, Vazza (Kim Taehyung), atau Nathan (Jung Jaehyun)? [18+] Jadilah saksi dari perjalanan kisah cinta Sally, lalu tebak akhir cinta seperti apa dan dari siapa yang Sally terima. Genre : Comedy, Drama, Roma...