❝This relationship can only end if I tell you to go.❞
.
.
.
Note : cerita ini pernah diupdate dan udah end, bahkan udah ada sequelnya. ini full remake.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝One way to heal the wound on my lips, kiss Mayra.❞
°°°
"Ck, lama."
"Gak usah bacot. Lo ada masalah apa kali ini?" Haruto berdiri di depan Aland. Aland, lelaki itu tersenyum.
"Santai, kita udah sebulan kan gak silaturrahmi?"
Haruto dan yang lainnya jelas paham akan kata 'silaturrahmi' yang di lontarkan Aland.
"Gak guna, buang waktu tau enggak." jawab Haruto hendak menaiki motornya lagi. Tetapi Aland kembali bersuara.
"Ayolah, lo pasti udah gak tahan kan pengin tonjok gue. Gue pun juga sama."
Haruto kembali berhadapan dengan Aland, matanya melirik teman-temannya.
"Iyain aja, gue masih dendam sama temen-temen Aland." Alfandy bersuara. Kali ini Haruto mengiyakan ucapan Alfandy dalam hati. Satu bulan ini memang Haruto dan yang lainnya tidak pernah tawuran atau apapun itu yang berhubungan dengan adu fisik, karena mereka lebih sering ke circuit.
"Walaupun alasan lo aneh. Gue terima," jawab Haruto membuat Aland senang begitupun yang lain.
Konflik antara kedua kubu ini memang sebatas hajar menghajar ketika salah satu dari antara mereka diusik teman lawan. Tidak lebih dari itu, tapi hubungan mereka tidak juga bisa dikatakan baik. Bahkan ketika mereka tidak ada kegiatan lain, maka salah satu atau yang sering ketua mereka, akan menghubungi ketua lawan untuk melakukan tawuran atau tanding fisik satu lawan satu di ring tinju.
Meregangkan otot-otot mereka sebelum saling menghajar.
"Maju lo!"
"Gak usah nampilin senyum, ujung-ujungnya bibir lo robek."
Aland yang sudah siap menerima pukulan dari Haruto itu tergelak, tidak merasa takut sama sekali. Baginya luka di badan, wajah itu sudah biasa.
"Liat aja entar. Gue yang bakal bikin bibir lo robek dulu." Aland senyum smirk.
Haruto tersenyum meremehkan. "Gak usah bacot! Kita buktiin langsung."
Bugh!
Haruto memberi pukulan pemanasan di wajah Aland. Aland kembali menegakan badannya yang sempat oleng.
