❝This relationship can only end if I tell you to go.❞
.
.
.
Note : cerita ini pernah diupdate dan udah end, bahkan udah ada sequelnya. ini full remake.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
“May, jagain kasir bentar. Gue mau ke toilet.”
“Oke, Lia.”
Mayra menggantikan Lia di meja Kasir, keadaan cafe tidak terlalu ramai. Mungkin karena belum terlalu malam, dan Mayra beruntung hari ini dapat shift sore jadi ia punya banyak waktu untuk belajar.
“Selamat datang di Bubble Be Ca—”
“Hai, May.”
“Kakak mau pesen apa?” tanya Mayra masih mempertahankan cara berbicaranya.
Leo tersenyum kecil. “Gue kesini mau ketemu lo.”
“Ada apa?” kali ini Mayra mengubah cara bicaranya.
“Lo ada waktu? Gue cuma mau ngomong bentar,”
Mayra melirik jam di pergelangan tangannya.
“Shift gue bentar lagi selesai, gue gak bisa.”
“Gak masalah, gue bisa tunggu.” Leo melihat menu di depannya. “Sekalian gue pesen Cappuccino satu ya Mbak cantik.” Leo mengedipkan matanya genit.
“Ditunggu Kakak.” balas Mayra ramah tanpa memperdulikan wajah Leo yang genit barusan.
°°
Sesuai ucapan Leo tadi, laki-laki itu benar-benar menunggu shift Mayra selesai.
“Lo mau ngomong apa?”
Leo tidak membalas, memegang pergelangan tangan Mayra untuk mengikutinya.
“Leo..”
Setelah sampai di tempat mobil Leo, Mayra dibuat bingung saat laki-laki itu membuka pintu belakang dan terlihat mengambil sesuatu.
“Leo sebenernya lo mau ngomong apa?”
“Sabar May,”
“Gue mau cepet pulang, Leo. Lo ngambil apa—”
“Buat lo,” Leo menyodorkan satu buket bunga mawar merah kepada Mayra.
Leo mengambil tangan Mayra untuk menerima bunga pemberiannya saat Mayra hanya diam.
“Leo...”
“Itu sebagai ucapan makasih dari gue buat lo. Gue gak tau lo suka apa, jadi gue beliin bunga mawar. Biasanya cewek dikasih bunga nggak bakal nolak, apalagi yang ngasih orang ganteng kaya gue.” ucap Leo dengan pedenya.