❝This relationship can only end if I tell you to go.❞
.
.
.
Note : cerita ini pernah diupdate dan udah end, bahkan udah ada sequelnya. ini full remake.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
Dengan bersenandung kecil, Mayra melangkahkan kakinya menuju halte depan.
"Mau kemana lo?"
Mayra menutup matanya, menghembuskan nafas, mengusap hidungnya yang tiba-tiba gatal dan berbalik untuk melihat orang yang barusan bertanya.
"Kamu ngapain disini, Haruto?"
Haruto menegakkan tubuhnya yang sedari tadi bersandar di samping mobil warna putihnya. Mayra juga heran, sebanyak apa mobil Haruto. Kemarin mereka ke Mall, mobil yang dipake warna merah. Kadang Mayra merasa tidak pantas bersanding dengan Haruto.
"Masuk,"
"Kemana?" tanya Mayra bingung.
Haruto yang mempunyai kesabaran sedikit bahkan sangat sedikit pun menarik tangan Mayra, membuka pintu penumpang dan mendorong Mayra untuk duduk.
"Kamu kok kasar banget?"
Haruto memasang seatbeltnya lebih dulu sebelum menjawab.
"Lo lemot."
Mayra mendengus, pacaran sama Haruto itu perlu kesabaran ekstra. Mayra memperhatikan penampilan Haruto yang serius menyetir itu. Walaupun tidak serapi siswa teladan, bahkan bisa dikatakan Haruto memakai seragam semaunya sendiri.
Tapi itulah daya tarik seorang Haruto, dan itu yang membuat Mayra jatuh cinta pada pandangan pertama. Aneh memang, Mayra yang notabenya salah satu siswi jalur beasiswa bisa jatuh cinta sama Haruto yang bad ini.
"Almamater kamu kemana?" Haruto melirik Mayra, matanya menunjuk jok belakang.
Mayra meringis menatap Almamater Haruto yang tergelak begitu saja di jok belakang. Jika hari-hari kemarin Mayra tak mempermasalahkan penampilan Haruto, sekarang Mayra bertekad akan mengubah itu. Ia juga lelah dan tiga tega melihat Haruto sering dihukum hanya karena ketidak patuhan Haruto dalam berseragam.
"Kenapa gak di pake?"
"Males,"
"Terus itu dasi kamu kemana?" tanya Mayra yang memulai sesi cerewetnya.
Haruto menatap Mayra, mendengus kesal tanpa berniat menjawab.
"Itu juga kenapa bajunya gak di masukin?" tanya Mayra yang sudah mulai gemas atas sikap Haruto yang seakan tidak mendengarnya.
