❝This relationship can only end if I tell you to go.❞
.
.
.
Note : cerita ini pernah diupdate dan udah end, bahkan udah ada sequelnya. ini full remake.
•Ini remake ya, jadi mohon maaf jika komen sama isi cerita gak nyambung😌🙏
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝In my eyes, you are perfect.❞
°°°
Sudah 2 hari berlalu sejak kejadian dikantin Mayra menghindar dari Haruto. Bukan menghindar, hanya saja ketika bertemu atau berpapasan Haruto menyapanya, seakan tidak merasa bersalah atau menjelaskan kepada Mayra.
Dan pada saat itulah Mayra langsung pergi tanpa mengubris sapaan Haruto, dan cowok itu tidak mempermasalahkan sikap Mayra tersebut. Bahkan tidak mengejarnya seperti di cerita novel atau drama yang Mayra tonton ketika ceweknya marah, maka sang .
“May, pulsek liat latihan basket yuk? Gue denger-denger minggu depan tanding sama Sekolah sebelah.” ajak Tiya, bahkan wajah gadis itu terlihat antusias berbanding terbalik dengan Mayra.
Tiya memegang tangan Mayra.
“May, kalo lo ngehindar terus gimana lo tau kebenarannya? Gue yakin kok Haruto gak mungkin main sama Jessica, secara Jessica kan udah kaya piala bergilir. Gue jamin Haruto gak suka barang bekas, apalagi modelan Jessica.”
“Kenapa lo seyakin itu, Tiya?”
“Gue denger sendiri Haruto ngomong gak mungkin dia main sama Jessica yang udah kendor gitu, harusnya lo gak langsung pergi, May. Haruto sengaja bikin lo kesal.”
Mayra langsung ingat beberapa kali ia bertemu Haruto, memang cowok itu terlihat santai seakan tidak membuat kesalahan apa-apa.
“Jadi, lo mau kan ikut gue nonton latihan basket?” tanya Tiya lagi.
“Iya, gue mau.”
“Lo gak ada shift kan sore ini?” tanya Tiya lagi memastikan. Mayra menggeleng.
“Kak Wanda lagi di luar negeri, cafe tutup sementara.”
“Sip! Kita nonton sampe sore aja. Sekalian lo pukulin tuh Haruto yang jahilnya minta ditampol.” canda Tiya, tidak sepenuhnya candaan. Tiya memang kadang greget sendiri sama hubungan sahabatnya dan Haruto.
“Gak mungkin Tiya, keburu diamuk duluan.” balas Mayra yang membuat Tiya tertawa.
°°
“May, gue ke Galang dulu. Lo disini, gak pa'pa kan?”
Mayra melihat kearah Galang yang duduk tak jauh dari mereka.
