Sirkuit

21 2 0
                                    

Ji Ah menolehkan pandangannya ke kanan dan kiri, sebentar lagi matahari tenggelam menandakan langit akan mulai gelap.

Tetapi di sinilah Ji Ah masih berdiri di sebrang sekolahnya menunggu kedatangan Sungchan yang tak kunjung terlihat batang hidungnya.

Ji Ah berkali-kali mengecek ponselnya, masih belum ada balasan.

Demi apapun kali ini Ji Ah sangat khawatir mengapa Sungchan tidak membalas pesannya, laki-laki itu tidak pernah seperti ini sebelumnya.

Apakah terjadi sesuatu saat di perjalanan? Ataukah Sungchan lupa menjemputnya?

Sekarang inipun kalau Ji Ah mau pulang naik bus juga sudah terlambat.

Masih berharap Sungchan tiba-tiba muncul di hadapannya dengan keadaan selamat.

Ji Ah
chan
lo jadi jemput ga?
p
p
p
halooo
jung sungchan
lo ngerjain gue ya?
udah 2 jam gw nunggu
lo gapapa kan?
awas bilang lupa
gw musuhin lo seumur hidup
channnnn
sumpah deh gw mau pulang naik bus juga gabisa
bus nya udah lewat semua
lo kemana setan
gaada apa-apa kan?
bales kek

"Lo belom pulang?" tanya seseorang yang tiba-tiba berada di samping Ji Ah.

"Ehe, nunggu jemputan, Kak," jawab Ji Ah.

"Ini udah jam setengah 6 anjir lo dijemput sama kuyang apa gimana?"

Ji Ah hanya tertawa dengan sedikit dipaksakan, memang anak bodoh.

"Kak Renjun sendiri ngapain belom pulang?"

"Oh biasa, ada rapat dulu."

"Cih, budak OSIS."

Renjun merotasikan bola matanya. Sepertinya Renjun sudah kebal dengan cacian seperti itu, bahkan hari ini dirinya mendengar kalimat yang sama dua kali.

"Mau bareng gue ga?"

"H- hah?"

"Ga ada siaran ulang ye," jawab Renjun ketus seperti biasa.

"Boleh," jawab Ji Ah sambil tersenyum.

Ji Ah
gw pulang sendiri ya
tuh kan udah dibilang gw bisa pulang sendiri :)

"Ji Ah," panggil Renjun saat di dalam mobil.

"Apa?"

"Lo mau ikut OSIS ga?"

Halah, Ji Ah pikir pertanyaan apa. Ternyata cuma seputar OSIS.

"Engga ah," tolak Ji Ah tanpa berpikir dua kali.

"Heh cepet banget jawabnya! Pikir dulu kek."

"Gini ya Kak Renjun. Gue susah kalo bangun pagi, akibatnya apa? Ya benar sekali ntar yang ada gue telat lagi kayak waktu pertama MOS terus abis itu lo bakal ngamuk-ngamuk lagi sama gue dengan embel-embel pengurus OSIS kok telat. Ga cuma sampe situ pasti ntar gue dinyinyirin sama anak-anak lain, terus entar kalo mereka demo buat menghapus tata tertib tentang keterlambatan dengan alasan gue yang sebagai pengurus OSIS aja suka telat gitu gimana? Lo bisa bertanggung jawab?"

"Hah kok gue yang tanggung jawab?!"

"Ya kan ntar lo yang jadi ketua OSIS."

"Lagian lo mikirnya kejauhan! Ya kalo gitu makanya jangan bangun telat!"

"Ya mending gue ga masuk OSIS lah daripada harus bangun pagi."

HELIOPHILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang