Kalo Ada Masalah, Cerita

14 2 0
                                    

"Giselleeeee...." panggil Ji Ah yang begitu datang langsung menubrukkan dirinya memeluk tubuh Giselle dari belakang.

Giselle yang sedang duduk di sofa ruang tengah sambil menonton film pun menepuk-nepuk lengan Ji Ah yang melingkar di lehernya.

Ji Ah memeluknya terlalu erat sampai hampir mencekik leher Giselle.

"Gue mau dibunuh Ji Ah kali ya," pikir Giselle.

Giselle menolehkan pandangannya ke belakang, memperhatikan wajah Ji Ah secara saksama.

Terlihat tidak baik-baik saja.

Giselle kemudian menepuk sofa di sebelahnya menandakan untuk menyuruh Ji Ah duduk.

Setelah duduk, Ji Ah masih saja bergelantung pada tubuh Giselle sambil memeluk sahabatnya itu.

"Ihh lu kenapa sih??" tanya Giselle heran.

Tidak berselang lama terdengar handphone Giselle berbunyi.

Ji Ah yang sempat memejamkan matanya beberapa detik kemudian membuka matanya.

"Sungchan ya?" tebak Ji Ah.

Giselle mengangguk, menunjukkan isi pesan dari Sungchan.

Uchan tetangga rese Jia
Giselle
Ji Ah di apart lo kan?
Gue jemput ya

Ji Ah kemudian menatap Giselle dengan tatapan memelas seperti mata anak anjing yang berbinar-binar.

Seolah mengerti kode dari Ji Ah, Giselle menyetujui permintaannya.

Giselle
engga
Ji Ah ga di sini
coba tanya winter
gue lagi di rumah nenek

"Nenek yang mana?" tanya Ji Ah yang daritadi memperhatikan balasan Giselle.

"Kagak ada, nenek gue udah di atas sejak sebelum gue lahir."

"Lah berarti lo...."

Giselle kemudian melempar bantal sofa di sampingnya, menghentikan kalimat Ji Ah dan bantal itu mendarat di wajah Ji Ah.

Dan berakhir lah mereka sekarang, dengan pesta melempar bantal.



***



Haechan menekan password pintu apartement nya.

Masih sama seperti biasanya. Sepi. Tidak ada yang menyambut kedatangannya.

Bahkan para bibi pengurus itu hanya menundukkan kepalanya setiap berpapasan dengan Haechan, mereka itu bisu atau bagaimana.

Haechan langsung menuju kamarnya dan,

Oh ternyata masih ada orang yang akan menyambutnya di dalam rumah ini.

Mungkin benar kata Ji Ah, sepertinya masih ada orang yang benar-benar peduli padanya walaupun jumlahnya bisa dihitung dengan jari.

"Masih di sini juga?" tanya Haechan yang langsung menjatuhkan dirinya pada kasur.

"Lagi ngerjain tugas sama ngurus keperluan OSIS. Akhir-akhir ini OSIS tambah sibuk banget apalagi karena pengurus kayak lo sama Hyunjin yang ga membantu sama sekali."

HELIOPHILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang