Payung

20 6 2
                                    

Ji Ah berjalan di koridor kelas 11. Hari ini ia bertekad untuk mengembalikan payung milik Haechan agar tidak punya urusan lagi dengan anak itu.

Seperti yang dikatakan Giselle dan Minjung tempo hari, Ji Ah memutuskan untuk tidak begitu akrab dengan anak-anak kelas 11 terkhusus geng nya Hyunjin.

Ji Ah akhirnya sampai di depan kelas 11 IPS 3, tidak sulit menemukan kelas itu. Ia hanya perlu menemukan ruang guru dan terdapat nama kelas di atas pintu ruangan.

Ji Ah mengarahkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas, tidak lebih dari separuh siswa yang ada di dalam kelas itu. Anak laki-laki tentu saja kebanyakan nongkrong di kantin dan hanya beberapa anak perempuan yang terlihat di dalam kelas itu.

"Bodoh Ji, kenapa ga nyari orangnya di kantin aja ya," kata Ji Ah dalam hati.

Ji Ah melebarkan senyumannya ketika melihat seseorang yang ia kenal.

"Ka Yang!" panggil Ji Ah pada Yangyang.

Yangyang merupakan salah satu anggota OSIS yang waktu itu membina MOS anak-anak baru.

Bukannya sok akrab dengan kakak kelas atau bagaimana tapi sepertinya Ji Ah cukup terkenal di kalangan anak-anak OSIS. Ya karena itu, keterlambatannya di hari pertama.

"Weh, Ji Ah! Panggilnya ga usah pake kak dong malah kedengerannya jadi aneh, kayang," jawab Yangyang sambil tertawa.

Yangyang sepertinya cukup ramah, tidak seperti anak-anak OSIS lainnya.

"Ya udah, Yang."

"Aduh jadi malu tiba-tiba dipanggil sayang."

Ji Ah merotasikan bola matanya, ternyata Yangyang tidak beda jauh dengan gerombolan Hyunjin. Ada apa dengan anak-anak kelas 11 ini? Mereka terlalu stres belajar sampai otaknya menciut atau bagaimana?

"Ini titip buat Haechan," kata Ji Ah menyodorkan payung kuning di tangannya.

"Ini punya Haechan?" tanya Yangyang sedikit terkejut.

Ji Ah menganggukkan kepala.

Tumben. Haechan tidak pernah melakukan aksi peduli sosial seperti ini pada orang lain.

Yangyang berpikir sejenak, "Lo deket ya sama Haechan?"

"Menurut anda saya bakal betah sama orang modelan Haechan gitu?"

"Bener juga sih. Gue yang udah 2 tahun sekelas aja kagak deket. Judes banget orangnya."

"Ih iya kan, bener! Makanya gue males banget kalo ketemuan sama dia," balas Ji Ah bersemangat.

Jiwa-jiwa menggibah mulai muncul saat ada oknum yang memancing.

Seseorang kemudian berdeham menganggu pembicaraan seru Ji Ah dan Yangyang.

"Kalo ngomongin orang jangan di belakang," kata Haechan.

"Tapi ini kita di depan lo," balas Ji Ah.

Benar juga sih. Saat ini posisinya Yangyang dan Ji Ah berada di depan pintu kelas sedangkan Haechan berada di belakang Ji Ah.

Yangyang tertawa mendengar balasan Ji Ah, baru kali ini ada yang berani membalas kalimat Haechan.

"Ngapain di sini? Kelasnya Hyunjin ada di sebelah," kata Haechan sedikit salah tingkah.

"Ih siapa juga yang mau ketemu Hyunjin. Nih mau balikin payung," jawab Ji Ah sambil menunjuk payung yang dipegang Yangyang.

"Ga usah."

"Maksudnya?"

"Ga usah dibalikin, buat lo aja."

"Ga mau. Gue ga mau punya utang sama orang kayak lo."

HELIOPHILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang