Sensi

19 3 0
                                    

Ji Ah turun dari motor merah yang dibawa oleh Sungchan, iya hari ini Sungchan mengantarkan Ji Ah ke sekolahnya. Tidak mungkin Jung Sungchan akan membiarkan tetangga cerobohnya itu naik bus dengan kondisi kaki pincang.

"Belajar yang bener," kata Sungchan sambil mengacak rambut Ji Ah.

Ji Ah mendengus, kesal rambutnya menjadi acak-acakan.

"Lo kagak sisiran apa gimana sih, berantakan bener rambut lo. Katanya mau nyabe," ledek Sungchan.

"Heh kurang ajar ni bocah!!" jawab Ji Ah memukul helm Sungchan yang masih terpasang di kepalanya.

Sungchan mengaduh kesakitan.

"Chan!" panggil Ji Ah sebelum Sungchan pergi.

"Hmm?"

"Lo juga semangat belajarnya!" kata Ji Ah.

Sungchan tersenyum, "Nanti gue jemput ya."

"Eh ga usah, gue bisa kok pulang naik bus."

"Kayak sama siapa aja."

"Bukan gitu. Sekolah lo ga searah sama sekolah gue."

"Udah gapapa, pokoknya gue jemput."

"Bilang aja lo pengen cepet-cepet ketemu gue, ngaku lo!" goda Ji Ah.

Sungchan pura-pura tidak mendengar perkataan Ji Ah dan langsung pergi dengan motornya.

"Ah elah dasar anak kambing."

Ji Ah menghentikan pandangannya.

Ia melihat seorang perempuan dengan rambut sebahu turun dari mobil Haechan.

Ryujin.

Beda jurusan, anak 10 IPA 2. Hmm, kelas unggulan.

Kalau dilihat dari wajahnya, tipikal anak baik, rajin, suka menabung, dan tidak suka menyebabkan masalah.

Ji Ah tidak terlalu mengenal anak itu sih, hanya pernah berpapasan sekali dua kali di lorong kelas. Waktu zaman MOS, banyak anak laki-laki yang membicarakan Ryujin. Yah tipikal anak perempuan baik, siapa juga yang tidak suka.

Entah mengapa tapi tidak ada anak laki-laki seangkatannya yang berani mendekati gadis itu secara terang-terangan.

Oh, pacar Lee Haechan rupanya. Pantas saja tidak ada yang berani.

Eh tapi emang iya mereka pacaran? Kalau tidak, kenapa Haechan mengantar Ryujin?

Tapi kan kemarin Haechan juga mengantar dirinya?!

Kenapa Ji Ah harus repot-repot memikirkan hal ini sih.

"Haiii bebskiii," panggil seseorang yang entah datang darimana langsung mengalungkan lengannya pada leher Ji Ah tanpa aba-aba.

"Kaki lo kenapa tuh?" tanya Hyunjin yang langsung menyadari kondisi kaki Ji Ah.

"Keseleo," jawab Ji Ah yang masih memperhatikan gerak-gerik Ryujin dan Haechan di seberang sana. Kedua orang itu tampak

Dekat.

"Mau gue gendong?"

Ji Ah tersentak mendengar tawaran kakak kelasnya itu.

"Mau gue gaplok?" ancam Ji Ah dengan tangan yang sudah beraba-aba memukul wajah Hyunjin.

Hyunjin langsung menghindarkan diri dari tubuh Ji Ah.

"Lo tadi dianter siapa? Cowo lo ya? Kok lo tega sih mengkhianati gue?" tanya Hyunjin memasang wajah cemberut.

Tepat saat itu, Jisung lewat di depan mereka.

HELIOPHILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang