Pulang Sekolah

25 8 0
                                    

Ji Ah berlari menuju halte bus yang ada di seberang sekolahnya sambil menutupi kepalanya dengan tas.

Untung saja ia tidak jadi kehilangan tasnya, kalau tidak Ji Ah benar-benar bisa basah kuyup.

Ji Ah tadi harus ke ruangan OSIS terlebih dahulu untuk menulis permintaan maaf sebanyak seratus kali di hadapan Renjun.

Saat ini sekolah sudah lumayan sepi, Giselle dan Minjung sudah pulang lebih dahulu.

Setelah setengah jam duduk di halte, Ji Ah baru sadar bahwa ia menunggu hal yang sia-sia.

Bus sudah pergi pada saat jam pulang sekolah tadi sedangkan Ji Ah pulang terlambat!!!

Dan bagusnya, bus selanjutnya akan datang sekitar 4 jam lagi.

Menunggu selama 4 jam dalam keadaan seperti ini?

Baju sekolah Ji Ah sudah basah ditambah hujan angin yang membuatnya tambah kedinginan. Tidak akan sanggup untuk di sini lebih lama.

Tadi pagi Ji Ah tidak sempat melihat berita perkiraan cuaca jadi ia tidak membawa payung, tidak sangka ternyata turun hujan deras saat pulang.

Ji Ah merogoh kantongnya dan melihat ke arah ponselnya.

Tersenyum dan mengelus dada.

PONSELNYA LOWBATT.

Yaampun apa salah Ji Ah semalam sampai-sampai ia harus dikutuk di hari pertama sekolah.

"Terobos aja kali ya? Udah lama juga ga hujan-hujan," kata Ji Ah.

Baru saja Ji Ah bersiap-siap akan berlari, seseorang menariknya.

"Hah?!" teriak Ji Ah terkejut. Soalnya daritadi tidak ada orang di halte dan tiba-tiba ada yang menarik tangannya.

Dikira ada orang yang mau menculik Ji Ah, mumpung sekolahnya sepi juga.

Tapi itu lebih tidak mungkin sih.

"Jangan teriak-teriak dong! Sakit ini telinga!!"

"Ya kakak ngangetin sih!"

Ji Ah mendorong tubuh Renjun yang hanya berjarak beberapa senti dengan dirinya.

Renjun menyentil mulut Ji Ah yang terus berteriak dengan nyaring.

Suara Ji Ah memang seperti petir yang menyambar.

"Lo mau besok ga masuk gara-gara kehujanan?" omel Renjun.

"Ya terus gue harus nginep di sekolah gitu?"

"Boleh. Pake aja UKS nya."

"Kak Renjun!!!"

"Hih udah dibilang jangan teriak! Nih pake payung!"

"Eh?" Ji Ah mendadak menjadi bingung.

Benar ini Renjun yang tadi memarahinya di depan satu angkatan?

Ya tapi masih sama saja sih, tetap galak.

"Jalan aja dikit lagi, nanti ada halte bus lain. Di sana ada bus yang bakal dateng 30 menit lagi."

"Oh oke," kata Ji Ah masih linglung dan menerima payung dari Renjun.

"Cepetan sana! Malah ngelamun. Besok jangan telat lagi atau hukumannya nambah bersihin toilet," perintah Renjun.

"Eh iya iya," Ji Ah kemudian berlari meninggalkan Renjun.

Benar yang dikatakan Renjun, akhirnya Ji Ah dapat pulang dengan selamat menggunakan bus.

Ah harusnya Ji Ah pulang sama Hyunjin sih biar tidak kehujanan. Lagi-lagi ini semua karena Haechan sumber masalahnya.

Ngomong-ngomong Renjun baliknya gimana ya? Perasaan tadi cuma bawa satu payung.



HELIOPHILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang