Aku datang menghampiri bumi, tapi
Tak semua menyambut ku bahagia.
Aku tak bersalah, bukan karena
Hadirku, membuat tangis dan duka.Aku, seperti Penciptaku, ada
Menjadi sumber kehidupan, dan
Menumbuhkan harapan, bukan
Sekali lagi, bukan, ratapan.Berbahagialah yang menyambutku riang
Karena, merekalah yang mengerti, dan
Mampu menembus batas kefanaan.
Menyaksikan Tuhan melaluiku, hujan.***
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Masa
PoëzieKumpulan puisi yang merefleksikan kesadaran diri, motivasi, religi, dan renungan kehidupan. ----------------------- Setitik cahaya kesadaran menjadi sesuatu yang berharga di kala gelap memenjara jiwa. Setidaknya untuk sesaat menyeka kegetiran dan le...