Awan di langit menggumpal pekat nan hitam
Menyelimuti ufuk timur dan barat sejak setahun silam
Guntur dan petir setia mengiring gemericik hujan
Mendentingkan nyayian syair kepedihan nir harapanAngin menghempas pepohonan memecah sunyi
Dedaunan kering berguguran di atas bumi
Ranting-ranting pun mengering dan mati
Di tengah musim hujan yang menghampiriBanyak raga di telan bumi di awal Januari
Ragam musibah menghambur berbalut pandemi
Isyarat alam untuk dimengerti sebagai pengingat jati diri
Sebuah teguran bagi jiwa-jiwa yang tersesat agar kembaliAlam semesta bagai sebuah lukisan kaca
Bentuk dan warna tergantung benda di hadapannya
Manusia hanya memahami dari apa yang diindera
Tapi tidak banyak yang memahami makna di baliknyaBagaikan benih ditabur di atas bumi
Tumbuh padi rumput pun ikut, tanam rumput padi pun luput
Baik atau buruk kembali kepada diri manusia
Kebaikan berbalas indah, keburukan pun berakhir dukaBetapapun awan gelap menyelimuti langit semesta
Fajar harapan kan datang menghampiri jiwa-jiwa yang pasrah
Ujian dan cobaan bagaikan anak tangga yang harus dilewati manusia
Menjadi bukti iman dan kepantasan mendapat hadiah yang terindah***
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Masa
PoetryKumpulan puisi yang merefleksikan kesadaran diri, motivasi, religi, dan renungan kehidupan. ----------------------- Setitik cahaya kesadaran menjadi sesuatu yang berharga di kala gelap memenjara jiwa. Setidaknya untuk sesaat menyeka kegetiran dan le...