Maaf, jika mauku tak selalu kau pahami
Tak ada maksud aku mencampakkan inginmu
Aku memikirkanmu lebih dari yang kau sadari
Bahkan melampaui langit ketujuh ingatanku
Lubang hitam yang kau saksikan dari lampahku
Sungguh tak bermaksud mengukir luka di dadamu
Aku hanya tak menyadari, tajamnya belati mengoyak kulit hingga berdarah
Jauh di lubuk hati, bukan ini inginku mengejewantah
Memang, batasku tak selalu penuhi harapan
Gravitasi diri yang membuatku tak sanggup terbang
Meskipun realitas tak seindah imajinasi dan lamunan
Tuhan menjadi saksi, betapa engkau selalu di hati dan kesadaran
Aku tak punya seribu janji agar semuanya menjadi indah
Tapi, kan kujalani apapun yang membuatmu tak meneteskan air mata
Engkau hanya perlu tahu, hadirmu menyertai setiap langkah
Menjadi inspirasi dan kekuatanku tuk membuatmu selalu tertawa
Maaf, aku yang belum mampu menjadi sempurna
Tak seperti kesatria dalam kisah Mahabharata
Tapi aku ingin menjadi laksana Arjuna
Yang setia menjaga dan membuatmu bagai hidup di taman surga
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Masa
PoetryKumpulan puisi yang merefleksikan kesadaran diri, motivasi, religi, dan renungan kehidupan. ----------------------- Setitik cahaya kesadaran menjadi sesuatu yang berharga di kala gelap memenjara jiwa. Setidaknya untuk sesaat menyeka kegetiran dan le...