Aku Menjadi Istri Pemeran Ke Dua (END)

Bab 34

"Jangan lepaskan, aku kedinginan."

"Tapi..."

Ancia tolong tetap di sampingku.

Sampai beberapa saat yang lalu, dia bersikeras bahwa dia akan berlatih, tetapi dia segera menjadi seperti ini.

"Maafkan saya."

"Untuk apa?"

"Itu karena aku tidak berdaya."

Jika saya adalah penerus cahaya, jika saya memiliki kemampuan untuk mengangkat kutukan Dewi, Blake tidak akan sakit.

"Jangan katakan itu. Saya senang memiliki istri yang hebat. "

Blake balas tersenyum dan memelukku. Saat saya digendong, cahaya hangat menyelimuti kami.

Aku perlahan membuka mataku. Saya merasa linglung dan agak terkejut.

Saya pikir saya mengalami mimpi buruk, tetapi saya tidak dapat mengingat.

'Apakah saya tertidur?'

Aku sadar perlahan. Tadinya aku akan membiarkan Blake beristirahat, tapi kurasa aku juga tertidur. Saya melihat jam dan sudah lewat 3 jam.

Blake tertidur dengan tenang, memegang erat tangan kiriku. Tangannya hangat.

Itu melegakan.

Pada saat yang sama, saya sendiri merasa seperti orang bodoh. Aku mengepalkan tangan.

'Tidur bersama dalam situasi seperti ini, Ancia, apa kamu sudah gila? Blake baik-baik saja, jadi tidak apa-apa. Tetapi bahkan setiap 13 tahun tidak akan melakukan ini! Oh, idiot! kamu bodoh! '

"Ancia, apa yang kamu lakukan? Jangan lakukan itu! "

Dalam refleksi kebodohan saya sendiri, Blake terkejut dan menghentikan saya.

"Maaf, apakah aku membangunkanmu?"

"Tidak. Saya akan bangun! "

"Apa kabar?"

"Saya baik-baik saja! Saya bisa berlatih sekarang! "

Itu bukan omong kosong, dia sepertinya baik-baik saja. Tapi saya ingin memberinya istirahat yang baik hari ini.

"Tidak, kita seharusnya bersama hari ini."

"Uh, uh, ah! Ya! Aku akan bersama Ancia hari ini! "

Blake mengangguk dengan keras. Dia sangat imut sehingga aku meraih pipi Blake dan menariknya.

Anthiaa, ada apa?

Itu lebih manis karena pelafalannya agak salah.

"Suamiku sangat imut."

Uuuh!

Dia menjadi sangat marah. Belakangan ini, dia tidak suka mendengar orang mengatakan dia manis. Apa yang salah dengan dia? Apakah dia sudah melewati masa puber?

Tapi bahkan tampilan itu pun lucu.

Aku mendapat surat dari Diana hari ini.

"Apakah dia menyelesaikan pelatihan musim dinginnya dengan baik?"

"Ya, pasti menyenangkan."

"Itu hebat."

"Saya akan membalasnya, dan Yang Mulia akan menulis dengan saya."

"Saya juga?"

Secara mengejutkan, dia tampak tidak mau. Tentu saja, saya sedikit terkejut saat mengira dia akan berkata, 'Saya juga ingin menulis surat kepada Diana.'