Aku Menjadi Istri Pemeran Ke Dua (END)

Bab 27

Kaisar mengirim Gilbert Bellacian ke sebuah pulau kecil di barat dekat lembah Chaos. Meskipun orang-orang sesekali ditugaskan untuk melihat pulau itu, dia praktis diasingkan.

Namun, jika Count Bellacian dihukum secara resmi, mereka tidak akan menggunakan kata "hukuman" karena dapat menyebabkan kerusakan pada saya atau Diana.

Count Bellacian kiri barat tanpa banyak perlawanan. Rumor mengatakan bahwa dia menjadi gila.

Saya tidak tahu apakah dia berbohong atau benar-benar gila, tetapi bahkan jika itu benar, tidak ada simpati yang muncul dari saya.

Diana juga tidak terlalu tertarik dengan rumor Count Bellacian.

Setelah hari itu, Diana tinggal di Istana Putra Mahkota untuk mempersiapkan Akademi Ksatria.

Biasanya bangsawan diterima tanpa mengikuti tes dan bisa menerima surat rekomendasi. Tapi Diana mengatakan dia ingin mengikuti ujian secara adil dan jujur, jadi saya menghormati keinginannya.

Diana sangat sibuk karena dia harus mengikuti tes fisik dasar, ilmu pedang, dan bahkan tes tertulis.

Edon, lulusan Academy of Knights, juga membantu Diana, layaknya seorang instruktur.

Dia tetap memperhatikan buku itu meskipun saat itu hampir tengah malam.

"Diana, tenang saja."

Aku meletakkan camilan dan teh rosemary di atas meja.

"Wah, saya sudah lapar sekali. Saya sangat beruntung bisa belajar sambil minum teh dari saudara perempuan saya. "

Dia menyesap teh rosemary.

"Kamu sendiri berlebihan, bukan?"

Ujiannya sebentar lagi.

Diana menjawab dengan berani. Dia seperti orang yang berbeda dari Diana asli.

Diana dari 'The Beast and the Lady' cantik tapi suram dan bimbang. Dari awal sampai akhir, dia terpecah antara Blake dan Richard.

Tapi sekarang Diana percaya diri dan tegas.

"Tapi jangan merasa terlalu tertekan. Kami memiliki tahun depan jika tidak berhasil tahun ini. "

Diana berusia 10 tahun, jadi dia punya satu atau dua kesempatan lagi jika gagal.

"Tidak! Saya tidak ingin menyebut anak yang lebih muda dari saya sebagai senior. "

Jadi itu sebabnya sangat penting baginya...!

"Saya harus lulus kali ini!"

***

Diana lulus ujian masuk di Akademi dengan nilai bagus, peringkat ke-9 secara keseluruhan dan peringkat ke-2 di antara wanita. Itu bermanfaat untuk berlatih ilmu pedang dengan mantap selama dua tahun.

Selamat, Diana.

Tapi Diana tidak terlihat senang. Bukankah hasilnya memuaskan?

"Diana, kamu kesembilan, kamu melakukan pekerjaan dengan baik."

"Iya. Saya terkejut ternyata hasilnya lebih baik dari yang saya kira. "

"Tapi kenapa wajahmu begitu muram?"

"Aku harus jauh darimu saat aku masuk akademi."

Diana menghela napas. Aku menyeringai dan mencubit pipinya dengan ringan.

"Upacara penerimaannya Februari depan. Kita bisa tetap bersama sampai saat itu. "

"Masih..."

"Kalau begitu, apakah kamu ingin tidak pergi ke akademi dan tinggal dengan adikmu?"