PART 4

1.7K 265 5
                                    

"Terima kasih, Jennie. Kamu sangat membantu hari ini." Ucap Lisa memberikan senyumnya yang membuat Jennie terpana.

"Ah, bukan apa-apa, Lisa. Kami sangat senang bisa berada di sini dan bertemu dengan orang-orang baik."

"Apakah kamu tidak kembali ke sini lagi?"

Jennie tersenyum, "Aku tidak tahu, Lisa. Tapi jika besok ada barang yang harus diberikan, aku pasti ke sini."

Wajah Lisa sedikit lesu, dia berusaha menyembunyikannya namun Jennie duluan mengetahuinya.

"Kalau kamu butuh bantuan, aku siap." Ujar Jennie.

Kini Lisa kembali sumringah, "Benarkah? Kalau begitu... Ehm... apakah aku boleh menyimpan nomormu?"

"Boleh." Jennie menahan tawanya karena melihat tingkah Lisa yang malu-malu, "Berikan hape-mu?"

Lisa dengan senang hati menyodorkan hapenya. Lalu Jennie mengetik nomornya di situ, kemudian menyimpannya.

"Sekali lagi terima kasih, Jennie." Lisa tidak bisa menyembunyikan bahagianya ketika melihat layar hapenya.

"My pleasure, Lisa. Kalau begitu, aku pamit ya. See you later!" Jennie melambaikan tangannya sejenak ke Lisa, Jisoo, dan Rose.

Jisoo menyenggol lengan Lisa, "Apa jantungmu baik-baik saja?" ledeknya.

"Onnie! Dia cantik sekali!" seru Lisa sambil menggemaskan wajahnya. Rose tertawa.

"Hari ini aku seperti nonton film drama. Kamu juga merasakan itu, Chae?"

"Hahahaha! Aku sudah menahan tawaku dari tadi!"

Lisa memukul pelan pudak mereka, "Yaa! Berhenti meledekku!"

"Aku sungguh-sungguh! Haa..." Jisoo menepuk-nepuk pucuk kepala Lisa, "Akhirnya Lisa-ku sudah besar."

Lisa memanyunkan bibirnya. Sedangkan Rose malah makin menjadi-jadi tawanya.

Jennie membayangi wajah Lisa. Sungguh wajah itu sangat menempel di kepalanya saat ini. Di dalam hatinya dia cemas, mengapa dia menjadi aneh seperti ini? Menyukai sesame jenis? Mana mungkin untuknya! Tapi mengapa, mengapa jantungnya selalu berdetak cepat setiap melihat wanita tinggi itu? Kalau itu bukan suka, lalu apa?

Jennie menghela nafasnya, "Mungkin aku sudah gila."

"Gila kenapa, Jennie?" sahut Omma saat masuk ke dalam kamar Jennie. Jennie tidak menyadari Omma masuk ke kamarnya.

"Ah, ani... bukan apa-apa, Omma."

"Kai lagi?"

Jennie menarik sebelah bibirnya ke bawah, "Tentu saja bukan!"

Omma memicingkan matanya, "Kamu bertemu dengan seseorang ya?"

"T-tidak!" elak Jennie.

"Aigoo... Anakku yang cantik, melihatmu bahagia aku juga pasti akan bahagia, sayang."

"Nee, Omma. Aku pun akan selalu berusaha untuk membahagiakan, Omma."

Omma mencubit lembut kedua pipi Jennie, "Arasseo, kamu memang putriku yang sangat hebat!"

"Uugh! Hentikan! Nanti pipiku akan semakin melebar!"

Omma tertawa, "Baiklah baiklah, malam ini aku akan pergi dengan para kolega di kantor. Kamu ingin ikut?"

"Sepertinya tidak, aku capek sekali." Keluh Jennie.

Omma mencium kening Jennie, "Kamu sudah bekerja keras hari ini. Kalau begitu istirahatlah."

LOVE ALL OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang