PART 11

1.6K 252 5
                                    

2 bulan yang lalu.

Jennie menatap kosong ke bayangannya sendiri. Lalu dia perhatikan gaun berwarna nude yang masih terpajang di manekin. Dia tidak menginginkan ini! Sungguh! Namun dia juga telah merasa kehilangan Lisa selama dua hari ini. Bahkan, Lisa tidak datang menjenguknya sekali pun. Teleponnya pun tidak pernah diangkat, serta chat nya juga tidak ada yang dibalas. Kini Jennie merasa sangat hampa.

Knock knock.
Mama Jennie membuyarkan lamunan Jennie dan masuk ke dalam ruangannya, menunggu acara sialan ini dimulai.

"Jennie," sahut Mom mendekat ke Jennie lalu mengambil kursi di samping Jennie, "apa kamu tidak ingin memakai gaun itu?"

Jennie hanya diam, menatap lurus ke bayangannya sendiri. Ada sedikit genangan di pelupuk matanya. Mama Jennie terenyuh melihat keadaan Jennie yang sesedih ini.

"Honey, look at me." Pinta Mom. Jennie dengan perlahan mengarahkan wajahnya. Masih dengan tatapan kosong.

"Kamu tidak bisa menghubunginya (Lisa)?" Tanya Mom.

Jennie merapatkan bibirnya, menahan isaknya, "ottokke omma... ottokke?"

Mama Jennie tak tahan melihat wajah anaknya itu, dan langsung memeluknya, "oh, Jennie..."

Jennie tak kuasa lagi, tangisnya pecah. Isaknya cukup keras. Dia membalas pelukan Mamanya dengan erat.

"Listen, Jennie... kamu tidak perlu melakukan ini..." isak Mama Jennie.

"Meskipun begitu... bukankah ini keinginan kakek juga?"

"Tidak, Jennie... bukan begitu... look at me,"

Kini mereka saling bertatapan dengan mata yang basah dan memerah.

"Jennie ah... kakekmu memang pernah memintamu untuk bersama dengan Kai, karena saat itu beliau sangat takut jika apa yang terjadi dengan pernikahanku, berulang lagi padamu. Tapi ketahuilah Jennie, Kakek pasti ingin melihatmu bahagia. Kebahagiaanmu adalah yang paling utama baginya." Jelas Mom. Lalu dia merogoh tas kecilnya dan memberikan surat kecil kepada Jennie, "Jennie ah... sama dengan Kakekmu, Mama juga ingin kamu bahagia, Jennie. Dan Mama justru bisa melihat kebahagiaanmu itu ketika kamu bersama Lisa. Mama hanya akan berpesan kepadamu, apapun yang akan terjadi di depan, jangan pernah menyesalinya, Jennie ah, karena itu adalah pilihanmu, dan pilihan untuk bahagia itu hak mu."

Jennie tak bisa menahan harunya, lalu perlahan dia membuka surat yang diberikan tadi.

Hi my Jennie,
Jika kamu membaca surat ini, maka Kakek pasti sudah tiada. Dan mungkin kamu telah tumbuh menjadi wanita dewasa. Ah, Kakek ingin sekali memelukmu!

Dengan surat yang singkat ini, Kakek hanya ingin berpesan kepadamu Mandeuki,
Kakek akan selalu bangga dengan semua pilihanmu. Karena Kakek sangat yakin, kamu pasti telah tumbuh menjadi anak yang dewasa.
Kamu pasti bisa mencari kebahagiaanmu sendiri. Jangan pedulikan permintaan terakhir Kakek yang bodoh! Buatlah jalan takdirmu sendiri. Lihatlah Mamamu, dia menjadi sukses dan berhati kuat karena Mamamu yang menggaris takdirnya sendiri. Dan Kakek sangat bangga kepadanya.

Be a strongest girl, my little Jennie. I will always love you more than you know.

With Love.

Jennie menangis sambil menutup wajahnya dengan surat Kakeknya itu. Hingga kertasnya sedikit basah.

"Jennie, i will always love you too. Jangan ragu lagi, kejarlah kebahagiaanmu!" Ujar Mom sambil memeluknya erat.

******

Jisoo mendapati Jennie di depan pintu rumahnya dengan wajah sendu. Wajah Jisoo langsung berubah masam dan berusaha mengacuhkan Jennie. Dia berjalan melewati Jennie tanpa menyapanya. Seakan Jennie hanya angin baginya.

LOVE ALL OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang