"Kali ini, kita benar benar bertemu lagi." Ujar Jennie menyambut Lisa yang sedang mendekatinya. Senyum mereka mengambang satu sama lain.
"Iya, kesabaran kita benar benar diuji. Tapi kali ini, aku tidak mau kehilanganmu lagi." Kata Lisa sambil menatap tajam Jennie.
Jennie merona, "a-apa yang kamu sedang katakan Lisa yaa?" Jennie melirik ke arah teman temannya yang penasaran dengan kehadiran Lisa. Tentu saja karena Lisa selalu bisa membuat orang terpesona kepadanya.
"Aku serius. Aku-"
"Jennie." Saut Kai mendekati mereka. Kai melirik ke Lisa dan tampak tidak suka, "apa yang sedang kau lakukan? Sebentar lagi kita pergi ke tempat makan bersama dengan yang lainnya."
Jennie mengerutkan keningnya, "sepertinya itu tidak ada di rencana awal. Ini kan jam bebas bagi siapa saja. Lisa..." Jennie mengalihkan dirinya ke Lisa, "tunggu lah aku di depan gerbang."
Lisa pun menurutinya, meski dalam hati sangat sebal terhadap Kai.
"Kamu tidak ingin bersama teman temanmu?" Tanya Kai.
Jennie menghela, "jangan salah paham. Aku hanya ingin ke tempat yang lain."
"Kalau begitu, aku akan menemanimu."
"Kai. Aku tidak mungkin membawamu sedangkan aku sudah janji dengannya (Lisa). Kita akan bertemu lagi di rapat nanti malam." Jennie pun segera beranjak pergi dari situ.
"Mengapa aku tidak bisa ikut?" Tanya Kai menarik tangan Jennie. Suasana di sekitarnya menjadi hening. Ada beberapa yang saling berbisik.
Jennie menepis pelan tangan Kai, "bisa kah kamu berhenti bersikap seperti ini kepadaku? Aku paling tidak suka jika dipaksa!"
"Ini semua karena kamu selalu menolak ajakanku, Jennie. Aku hanya ingin terus mendampingimu."
"Tahu tidak, yang kamu lakukan itu egois. Kamu bahkan tidak bertanya apakah aku mau atau tidak."
"Egois?! Kamu bahkan tidak pernah membalas satu pun ajakanku. Kamu tidak pernah menghargai perjuanganku, Jennie."
Jennie menghela nafasnya kasar, "Kalau kamu sudah tahu bahwa aku tidak pernah membalasmu, maka berhentilah berjuang."
Kai terdiam.
"Aku tidak pernah memaksamu untuk berjuang demi aku. Aku juga tidak pernah menyuruhmu melakukan apapun untukku. Jadi hentikan, Kai! Sebelum hubungan pertemanan kita benar benar rusak."
"Aku tidak ingin hanya menjadi temanmu saja, Jennie. Kamu pasti sudah tahu itu."
"Lalu aku harus berbuat apa lagi?! Benar benar... sudah aku katakan bahwa kamu adalah temanku, tidak bisa lebih dari itu."
"Kenapa, Jen, kenapa?"
"Kai, hentikan! Aku harus pergi sekarang." Jennie pun beranjak pergi. Tidak menghiraukan sahutan Kai.
"Gwancana?" Tanya Lisa melihat wajah Jennie yang sangat merah saat mendekatinya.
"Ah, aku hanya ingin beli minuman." Kata Jennie sambil memegang dadanya.
"Apa yang terjadi di dalam gereja tadi?"
Jennie hanya menggeleng geleng, "tidak apa apa Lisa. Ayo kita segera ke warung itu."
******
Lisa menatap Jennie lama. Dia sedikit khawatir karena Jennie terlihat masih memperbaiki nafasnya. Untungnya, sudah semakin membaik dari sebelumnya.
"Apa orang tadi mengganggumu?" Tanya Lisa dengan hati hati.
"Ah, anniy Lisa. Dia memang seperti itu dari dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ALL OF YOU
RomanceLisa tetap menyukainya, meskipun berkali-kali kehilangan kontak. Jennie yang gamang dengan perasaannya kepada Lisa, sedikit demi sedikit merasakan kupu-kupu di dalam perutnya setiap dia bersama Lisa. [COMPLETED] JENLISA STORY 💗🌈🌏