PART 6

1.6K 254 14
                                    

"Barang barangmu sudah lengkap sayang?" Tanya Mama sambil membantu Jennie merapikan tas jinjing besarnya.

"Aku rasa sudah, Mom. Ini juga sudah cukup untuk 3 hari ke depan."

Mereka pun berangkat dengan mobil menuju lokasi kebaktian. Butuh waktu hampir dua jam perjalanannya. Mama Jennie sangat ingin mengantar anak gadis kesayangannya itu. Beliau cukup gelisah sekaligus heran melihat gadisnya itu murung beberapa hari ini. Tidak seperti biasanya.

"Gwancana Jennie?" Tanya Mom sambil membelai pelan pundak Jennie.

"Mm." Jawab Jennie sambil mengangguk. Padahal sebenarnya tidak.

Lisa pasti sangat marah padaku sekarang. Aku pun juga tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi.

******

"Aku sudah lama tidak ke daerah yang asri seperti ini... ini sangat menyegarkan!" Ujar Tzuyu sambil meregangkan tangannya ke atas sambil memandangi perkebunan yang ada di bukit.

"Aku juga begitu. Pekerjaan membuat kita lupa untuk liburan." Timpal Somi, "eoh? Jennie, tumben kamu sendiri ke sini."

Jennie memutar bola matanya sambil berjalan mendekati mereka, "kamu sudah selesai menggodaku?"

Somi dan Tzuyu tertawa kecil.

"Aku lapar. Bagaimana kalau kita ke pasar mencari sarapan?" Usul Somi.

"Boleh. Ayo kita ke sana!" Ujar Tzuyu.

Perhatian mereka bertiga teralihkan dengan barang barang unik yang ada di pasar. Banyak cinderamata yang lucu membuat Jennie tidak tahan ingin membelinya.

"Jennie Onnie, itu sungguh lucu!" Puji Tzuyu melihat Jennie memakai sebuah gelang handmade.

"Mm! Aku pikir juga begitu." Sedetik kemudian Jennie menyerahkan kepada penjualnya dan menawar harganya karena masih terlalu tinggi. Sepertinya si penjual tahu bahwa Jennie orang yang mampu membeli 100 gelang yang seperti itu.

"Ayolah, Ahjumma. Aku tidak membawa uang banyak saat ini karena saya ke sini tidak ada niat untuk belanja." Melas Jennie mengeluarkan wajah aegyo nya.

"Apa kau sedang mengunjungi saudaramu?" Tanya Ahjumma.

"Bukan. Saya ke sini bersama teman teman akan mengadakan kebaktian jam 10 nanti di gereja."

"Oh, kalian yang dari Gereja Kim Du Ho?"

"Benar, Ahjumma."

Ahjumma tampak berpikir sejenak, "aku akan memberimu harga diskon jika kamu membeli satu kaos juga. Bagaimana?"

Jennie memutar pandangannya ke arah baju baju yang terpajang di toko ahjumma itu. Dia melirik ke satu baju yang menurut dia sangat lucu gambarnya. Tangannya meraih hanger baju tersebut. Namun tiba tiba tangannya bertemu dengan tangan lain.

Jennie mengalihkan matanya ke pemilik tangan itu. Betapa terkejutnya ketika dia melihat sosok wanita yang selalu dia pikirkan beberapa hari ini.

"L-lisa?!" Jennie sangat tercekat.

"Jennie?"

Jennie tidak bisa berkata apa apa. Begitupun Lisa. Mereka cukup lama saling temu tatap. Seakan akan mereka tidak percaya dengan mata mereka sendiri. Pertemuan mendadak ini sedikit aneh. Karena di benak masing masing masih ada sesuatu yang belum terselesaikan.

"Kamu di sini?" Lisa membuka percakapan.

Jennie tampak gugup, "iya Lisa. Ah, Lisa, aku-"

"Jennie?!" Rose mendatangi Jennie seakan tidak percaya, "ternyata kamu sedang di sini juga? Wah, benar benar sebuah kebetulan!"

LOVE ALL OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang