28- Boyfriend's advice

548 66 1
                                    

*ini sebenernya masi lanjutan dari part sebelumnya

--

Mark sekali-kali menoleh pada Yeri di sampingnya selagi nyetir. Cewe itu kaya sama sekali ngga ke distract abis kejadian ketemu Vernon tadi.

Keluar bandara Yeri nanyain Mark gimana penerbangannya, ngomongin makanan diatas pesawat, terus cerita kalo dia sengaja berangkat awal biar ga telat jemput soalnya takut macet. Yang ternyata lancar-lancar aja dan Yeri jadi rada bosan nungguin di bandara

Meskipun, Mark tau kalo Yeri sebenernya sedikit terguncang. Saat pertama liat Vernon tadi, Yeri rada blank. Tapi sekarang, gaada yang berubah dari cewe itu kaya biasanya

"Yerm, gimana Vernon" tanya Mark setelah Yeri memilih lagu untuk diputar

"Apanya"

"Iyaa.. abis ketemu Vernon barusan, gimana, menurut kamu"

Yeri tak langsung menjawab, ia memperhatikan Mark sebentar dan berpikir "i think he's doing good" katanya lalu mengangguk-angguk dan tersenyum

Mereka mampir ke PIM sesuai rencana. Yeri memang sengaja nagih gelatonya biar mood dia membaik. Dan ngga pengen Mark jadi mikir atas perubahan yang dialaminya.

Tapi saat di parkiran, sebelum turun dari mobil, Mark meraih tangan kanan Yeri, menggenggamnya "yerm, i know something"

Dahi Yeri sedikit berkerut, antisipasi "what?"

"Aku liat gimana kamu pas ketemu Vernon tadi"

"Gimana emang"

"Yerm, sini coba liat aku, dengerin.." Yeri mau ga mau menggerakkan badannya, menghadap Mark

"Doyeon udah cerita" lanjut Mark

"Cerita apa"

"Cerita apa yang kamu ceritain, di rumah Sohye"

Yeri meringis, Doy?
Berarti Mark tau tentang ke-sadgirl-annya? Dan Mark tau kalau Yeri punya trust issue yang otomatis dia sedikit ngga percaya sama Mark

"Jadi,, aku pikir aku berhak tau. Aku kan pacar kamu

Yeri masih diam "dan aku mau bikin kamu lupain hal-hal itu Yerm. You can trust me more than 100%. You can rely on me everything"

Mata Yeri menatap mata Mark yang juga menatapnya, lalu tersenyum samar "terus kamu mau apa lagi"

Mark sedikit kaget menemukan Yeri yang bisa menebaknya "kok kamu tau?"

"Mata kamu kaya mata anak kecil minta dibeliin mainan"

Mark mengangkat alis, "well, oke. Jadi aku mau kamu, eh maksudnya, duh"

Suasana jadi tak seserius tadi, Mark berkedip untuk mengembalikan fokusnya sementara Yeri terkikik geli

"Jadi, aku pengen kamu juga cerita sama aku. Masa aku diem aja sementara cewe aku stuck ama dendam ke mantannya"

"Dendam banget si bahasanya" Yeri mendorong tangannya, yang digenggam Mark

"Iya apalah itu sebutannya. Kamu mau trust issue kamu ilang kan?" Yeri mengangguk "jadi setidaknya percayai satu orang. Aku. Aku bakal ngilangin trust issue kamu Yerm"

--

Yeri keluar kamar mandi dan melihat jam dinding di kamarnya. Jam setengah 2 malam. Perutnya sudah lega habis BAB dan sekarang merasa lapar. Tanpa mikir lagi, Yeri keluar kamarnya setelah mengecas hp

Jam 2 malam tapi lampu ruang tv dan dapur menyala.

"Ga tidur lo teh?" Haechan, tiduran diatas sofa sambil meluk toples makanan dan sedang nonton bola

Deserve UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang