Yeri belanja dengan buru-buru. Tadi Jeno nelpon dan bilang kalo Mark lagi sakit. Jeno juga minta tolong Yeri buat ngerawat Mark soalnya dia lagi ada praktek. Jadilah dia kalang kabut sendiri sekarang
Setelah masuk apartemen Mark dan naruh belanjaannya di dapur, Yeri bergegas ke kamar Mark. Di dahinya sudah tertempel plester demam buat bayi. Kayanya sih Jeno yang ngasih. Soalnya Mark kalo lagi sakit emang udah tepar banget ngga bisa ngapa-ngapain. Makanya dia ngga ada kabar dari kemaren sore.
Untung tadi pagi ditemuin Jeno
Yeri menggigit bibir bawahnya saat menyentuh wajah Mark. Duh, harus manggil dokter ga ya?
Yeri gatau sebelum ini Mark panasnya kaya gimana tapi inisih sepertinya sudah mulai turun setelah di cek tadi pagi sama Jeno. Baju yang dipake Mark juga baju tidur. Jeno yang gantiBalik lagi ke dapur, Yeri memasak apa yang ia beli tadi dan menyiapkan obat. Ia menaruh nampan berisi mangkuk makanan, air dan obat di atas nakas sebelum dirinya mendekat pada Mark dan menyentuh pelan pipi Mark
"Mark, bangun yuk, makan"
"Yerm?" Yeri menghela napasnya lega begitu Mark bangun dengan mudah
"Masih pusing banget?"
Mark menggeleng pelang "udah lumayan"
"Kamu tuh.." Yeri meredam emosinya. Masa mau marah-marah sama orang sakit? Meski gitu sumpah Yeri khawatir banget "Mark, kalo ngerasa pusing tuh langsung kasih tau coba. Udah tau kamu sendirian disini. Untung Jeno pagi-pagi kesini"
Mark cuma senyum ngeliat Yeri cemberut "mana? Katanya makan dulu. Inimah harusnya kamu bangunin aku kaya gini 'Mark, bangun dulu aku mau ngomel"
Yeri mencubit lengan Mark "bisa-bisanya ih. Pulang aja lah gue"
"Yerm.." yeri yang tadinya membelakangi Mark berbalik lagi saat tangan lelaki itu menggenggam tangannya "kemaren tuh aku leuleus banget. Makanya ngga sempet ngubungin. Maaf"
Bibir Yeri tertekuk kedalam menahan senyuman mendengar Mark berkata 'leuleus'. Ia lalu meraih mangkuk sup yang sudah tidak terlalu panas "ayo makan dulu"
"Kamu jago masak ya" kata Mark setelah menelan suapan dari Yeri
Yeri mengernyit. Mark kan lagi sakit. Pasti lidahnya hambar "emang kerasa? Kamu kan lagi sakit"
"Kan kemaren-kemaren kamu juga masakin aku"
"Berarti kamu mujinya telat" Yeri menyodorkan suapan keduanya "eh iya. Kamu mau pake kecap? Aku ambilin dulu ya"
Tak menunggu jawaban dari Mark, Yeri kembali menaruh mangkuk sup ayamnya di nakas, lalu beranjak mengambil kecap untuk Mark. Mark tuh kaya orang jawa. Sukanya yang manis manis.
Mark seneng banget makan apapun dikasih kecap. Soto, rawon, ayam geprek, steak, indomie upnormal, bahkan sate yang udah banyak kecapnya sering dia tambahin kecap lagi. Pas kuliah di Singapore juga dia bawa kecap banyak dari Indonesia. Kaya disana gaada kecap aja
Dan Mark tersenyum saat Yeri kembali ke kamarnya membawa sebotol kecap. Gadis itu tau kebiasaannya. Ah ngga seneng gimana coba
"Segini kurang ngga?" Tanya Yeri setelah menuangkan kecap pada sup ayamnya
"Udah.."
----------
Yeri kaget banget saat dia keluar kamar Mark dan menyadari ada dua orang lain di apartemen Mark. Dua-duanya ngeliatin Yeri.
Satu perempuan, yang berada paling dekat dengannya sedang memperhatikannya dan nampan ditangannya. Sedang satu lagi, laki-laki, melihat dari dapur, didepan panci sup ayamnya
Yeri mengerjap begitu sadar dua orang ini siapa
"H-halo tante, om" ucapnya sambil membungkuk dan sedikit gugup"Halo," balas perempuan itu ramah "kamu.."
"Mom? Dad?" Mark sudah satu langkah dibelakang Yeri. Sedangkan Donghae yang sejak tadi memperhatikan dari dapur mendekat pada ketiga orang itu dan berdiri disamping istrinya
"Mark? Kata Jeno kamu sakit" Jessica maju, menyentuh kening Mark
"Iya mom, tapi udah mendingan"
Jessica mengangguk lalu menoleh pada Yeri
"Mom ini Yeri. Pacar aku""Yeri? Kamu anaknya suho?"
"I-iya om"
"Ah iya! Yeri! Yaampun daritadi tuh mom coba inget-inget kayanya kenal.."
Yeri merasakan atmosfirnya lebih santai karena kedua orang tua Mark akhirnya mengenalinya. Tapi kemudian tante Jessica menegang lagi
"wait. Apa kamu tadi bilang? Pacar kamu?" Ia menoleh pada Mark, sedangkan Mark malah melengos menuju sofa dan menyandarkan dirinya disana
"Iyaa mom" jawabnya sambil menutup mata
Ibu Mark itu meraih lengan Yeri "kamu pacarnya Mark?"
Yeri mencoba tersenyum walau sebenarnya dia deg-degan parah. Yeri akhirnya menjawab dengan satu anggukan
"Wah, Markk, seneng deh Mommy. Pacar kamu cantik gini" ibu Mark itu masih melihat Yeri dengan mata berbinar, mencubit pelan pipinya
"Moom lepas dulu coba itu Yerinya. Pegel kali dia bawain nampan gitu" ucap Donghae dari samping Mark. Bapak itu malah ikut memejamkan matanya dan bersandar sama seperti Mark
Yeri menaruh mangkok kotor di wastafel dan menghidupkan air berniat mencucinya. Namun gerakannya terhenti ketika Jessica melarangnya
"Nanti aja Yeri, dicucinya..
Eh ini kamu yang bikin? Tunjuknya pada panci sup ayam diatas kompor"Iya tante"
"Daaad tadi sup ayamnya enak gaa?"
Donghae mengacungkan jempolnya "enakan buatan Yeri daripada pas daddy makan masakan chef arnorld"
Yeri ingin tertawa mendengar itu. Ehm, daddy Mark lagi becanda kan? Tapi saat ia hanya membalas dengan senyum, tangannya digenggam oleh Jessica dan membawanya berkumpul bersama Mark dan Donghae di ruang tengah.
"Mom sama dad kok bisa disini?"
"Mom tuh kemaren dari Solo Mark. Tadi Jeno ngabarin pas Mommy sama Daddy lagi dijalan pulang. Jadi mommy nyamperin kamu" jelas wanita yang sangat modis itu
"Kita khawatir, kamu kan kalo sakit gabisa ngapa-ngapain. Kaya mumi"
Mark mendengus mendengar penuturan daddynya
"Tapi mom kayanya terlambat ya bang, udah ada yang ngurusin kamu duluan ternyata.." Jessica mengerling pada Yeri, membuat gadis itu tertunduk malu "dibikinin makanan lagi, pantes cepet banget sembuhnya"
"Mom gausah ngeledek deh.."
"Ihh siapa yang ngeledek. Mom tuh seneng." Ia mencondongkan tubuhnya sedikit pada Mark, berbisik "ini udah idaman mom mark"
-------
Yeri dan Mark mengantarkan Mommy dan Daddynya kedepan pintu apartemen. Mereka ga bisa lama-lama karena banyak urusan pekerjaan. Dan Yeri, gadis itu juga tidak bisa sekalian pulang karena Jessica memintanya untuk tetap menjaga Mark. Ya dia juga ga keberatan sih, masih ada khawatirnya sama nih pacar atu.
"Hati hati mom, dad.."
"Yeri, makasih ya sekali lagi. Mom sama daddy pulang dulu" Yeri mengangguk dan menerima pelukan Jessica. Sedangkan Mark melengos karena dirinya tidak dihiraukan
"Nanti kita ketemu lagi ya sayang. Mom belum puas hari ini ngobrol-ngobrol sama kamu"
"Mom gausah sok manis deh. Katanya banyak kerjaan. Jadi mau pulang ga?"
"Heh bandel kamu ya sama mommy sendiri" Mark mendengus. Dirinya jadi pusing lagi mengurusi orang tuanya
