-SAUJANA-
❝ G A L A N G ❞
Satu nama, berjuta makna.
Bermakna kemisteriusan bagi manusia lain,
namun bermakna kekuatan bagiku.Ini cerita tentangmu— Galang Dirgantara.
Pria tampan tanpa senyuman,
namun memiliki tatapan menawan.10 days with you, in memoriam.
-SAUJANA-
SEBELUMNYA, mari perkenalkan terlebih dahulu. Namaku Ghina, lengkapnya Ghina Alya.
Aku dikenal sebagai salah satu siswi yang menjadi kebanggaan sekolah karena kemampuan intelektualnya. Sering mewakili sekolah dalam hal apapun. Itulah sebabnya, kehadiranku dapat dibilang memiliki pengaruh yang cukup besar.
Namun, aku tak pernah sombong akan hal tersebut. Aku sadar, bahwa aku tetaplah manusia biasa, yang cepat atau lambat akan membutuhkan manusia lainnya.
Jika mereka diminta untuk mendekskripsikanku, mereka akan mengatakan tiga hal ini,
Cantik,
Cerdas,
Ceria.
Akupun dikenal sebagai gadis yang pandai bersosialisasi. Walaupun aku lebih banyak menghabiskan waktu di dalam kelas ketika bersekolah, namun hal itu tidak membuatku menjadi seseorang yang kaku ketika mengobrol dengan mereka.
Semua insan pasti memiliki sifat baik dan buruk. Itu adalah fakta, karena dibalik sifatku yang baik, terdapat pula beberapa keburukanku yang mungkin telah menjadi rahasia umum.
Aku sangat sukar untuk mengatur emosiku. Emosi bagiku adalah kawan dekat yang kapanpun dapat menjadi lawan yang hebat. Karena jika tidak dapat dikendalikan, ia akan menciptakan amarah besar yang dapat menyusahkanku pula di keesokan harinya.
Hal itu juga yang menjadi salah satu penyebab aku kehilangan dia, Galang Dirgantara.
Jangan bertanya kepadaku, tentang siapa dia dan bagaimana hubungannya denganku. Karena sampai saat ini, akupun belum tahu pasti. Yang kutahu adalah tentang betapa bahagianya diriku saat dia berada di sampingku, dan betapa hancurnya aku saat dia dengan secara tiba-tiba pergi meninggalkanku.
Walau perjalanan kita singkat, namun kenangan dan rasa ini cukup melekat. Jauh dalam lubuk hatiku, aku menyesal karena tidak mengenalnya sejak dahulu. Aku menyalahkan diriku yang tak acuh pada keadaan sekitar, selalu dan selalu memusatkan fokusku pada olimpiade-olimpiade itu.
Aku tak pernah dapat menahan air mataku, ketika secercah ingatan itu kembali melintas. Tentang betapa merasa sendirinya dia di setiap harinya. Lelaki pendiam itu menyimpan segala bebannya sendirian, benar-benar sendirian. Tak ada yang peduli dengannya, sebelum aku membuka mata.
Galang, selain menyesal karena tidak mengenalmu sejak dahulu, aku juga menyesal karena tidak pernah memberikan apa-apa yang terbaik untukmu. Saat kutulis kisah ini, aku menangis karena teringat betapa manisnya dirimu, betapa kau mengistimewakanku bahkan pada hal sekecilpun.
Mungkin aku pernah mengatakan bahwa aku menyayangimu. Namun, biarkan aku mengutarakan hal tersebut sekali lagi.
Tak ada bedanya, sungguh. Yang membedakan hanyalah ada tidaknya dirimu saat ini. Tetapi Lang, aku terlampau yakin bahwa kau akan tetap berada di sampingku, setia menemani di sisa detik dalam hidupku.
Aku telah siap, aku akan mengatakan itu sekarang. Tolong jangan lagi kau buat lelucon untuk menggagalkan aksiku ini. Dan tolong, jangan bereaksi seperti dahulu! Bersikaplah selayaknya lelaki normal, Galang! Aku benci tipikal lelaki seperti dirimu di urusan percintaan seperti ini, namun apa daya, hatiku justru berlabuh kepadamu. Kau berhasil membuatku larut dalam rasa ini.
Oke, aku harap kau tak akan memberikan tisu bekas makanan berminyak untuk menghapus air mataku lagi seperti dahulu. Mari kita mulai,
Galang, aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Bahkan setelah melewati beberapa hari selepas kepergianmu, rasaku tetap sama. Maaf bila sampai di akhir napasmu, aku belum memberikan sesuatu yang dapat kau ingat di dunia barumu saat ini.
Butuh waktu cukup lama untuk membuatku sadar, bahwa kau telah tiada. Kau meninggalkanku sendiri di sini, aku sempat membencimu karena fakta itu. Namun tak apa, Galang, pergilah. Terbang setinggi dan sejauh yang kau mau. Berbahagialah, nikmati segala hal yang telah disiapkan di sana. Lakukan segalanya yang tidak dapat kau lakukan ketika masih berada di duniaku, jangan pernah menyia-nyiakan waktu barang setengah detikpun.
Aku di sini akan tetap mencintaimu, selalu dan selamanya.
Galang, izinkan aku untuk menulis kisah indah kita dalam sebuah buku, yang nantinya akan terus kubaca di setiap tanggal sepuluh.
Ghina
-SAUJANA-
![](https://img.wattpad.com/cover/200101650-288-k30812.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] SAUJANA ✔️
Teen Fiction[Sedang direvisi] Saujana. Ya. Sejauh manapun kau membawa siuh, netraku tetap tertuju padamu. © nyrtan, 2019.