9. Party

507 67 20
                                    

Annyeong, bagaimana kabar kalian hari ini?

Semoga kalian tetap sehat🧡







Suara sorakan juga alunan dari musik bernuansa elegan dan begitu lembut terdengar menyapa setiap rungu yang menangkapnya, memberikan efek ketenangan diantara kebisingan yang dihasilkan dari beberapa orang yang bercakap-cakap. Namun ada satu orang yang terdiam dan mengerjap matanya berkali-kali sesaat setelah tungkainya memijak hamparan, mencoba menyadarkan dirinya dengan ekspresi tak percaya kala itu. Dan dalam waktu singkat pertanyaan mengisi pikirannya.

"Kenapa diam saja?" Jay menoleh ke belakang, mendapati Seoji yang belum melangkahkan tungkainya lantas ia berjalan menghampiri lalu menarik tangan Seoji agar mengalung pada lengannya. "Ayo masuk. Jangan berdiam diri saja disitu dan menghalangi jalan masuk."

Seoji berjalan beriringan dengan Jay meski dirinya masih tidak menyangka.

Jay melambai kepada dua orang yang ditangkap oleh netranya setelah masuk. Dua orang yang sedang sibuk berbincang seraya memegang segelas minuman non alkohol pada tangan kanannya.

"Akhirnya kau datang. Tahu tidak, kami sudah menunggumu daritadi." Sunghoon meletakkan gelasnya lantas berniat mengintrogasi tentang nama wanita yang sedang menjadi pasangan Jay, sebelum Jake berhasil mengurungkan niatnya ditambah dengan tatapan heran yang tertuju tepat setelah Jake bersuara.

"Seoji noona?"

"Annyeong, Jake-ah." Seoji menyapa dengan senyum kikuknya.

"Kenapa noona bisa datang bersama Jay?" Tanya jake. Dirinya diliputi rasa penasaran juga tidak suka.

"Jake kau mengenal kekasih Jay?" Sunghoon masih mengira Seoji sebagai kekasih Jay.

"Aniyo, aku bukan kekasihnya. Aku hanya menemani Jay untuk datang ke pesta ini, katanya milik temannya, tapi aku tidak tahu jika yang dimaksud itu adalah kau Jake. Aku sempat terkejut melihat lokasinya yang persis dengan rumahmu."

"Ah, sungguh? Syukurlah." Helaan nafas terdengar, diikuti dengan senyuman setelahnya. Jake merasa lega setelah mengonfirmasi sesuatu yang sempat memporak-porandakan hatinya lantas dirinya berjalan menghampiri untuk memeluk. "Noona, kenapa sekarang noona tidak datang lagi kesini?" Jake mengurucutkan bibirnya, merasa sebal dengan Seoji yang tidak pernah lagi menapakkan kakinya selama tiga bulan terakhir.

"Aku sibuk, Jake." Sibuk menikmati masa pengangguranku. Seoji melanjutkan dalam hati. Tidak mungkin ia mengutarakan hal itu terang-terangan.

Jay dan Jake berdehem secara bersamaan. Salah satunya sedang merasa diabaikan dan yang satunya lantas berdecih. Namun Jake belum melepaskan Seoji, entah karena sengaja atau gen tidak pekanya sudah mendarah daging.

Jay lantas menarik jas Jake dari belakang, memaksa agar Jake segera menjauh dari Seoji. Rasa-rasanya tangannya menyuruh agar segera melakukannya.

"Ya! Kenapa kau menarikku!" 

"Seoji?" satu orang lagi yang datang. Mendengar keributan membuatnya menghampiri keempat orang itu. "Padahal kemarin aku ingin mengajakmu. Apa Jake yang memberitahumu?"

"Tidak hyung, Seoji noona datang bersama Jay kesini," jawab Jake.

"Ah, begitu. Kau menerima ajakkan dari orang lain rupanya." Pria yang kerap disapa dengan nama Yu itu nampak kecewa.

Seoji agak terkejut. Rupanya alasan Mingyu menghubunginya kemarin untuk mengajaknya juga. Seoji menjadi tidak enak dengan Mingyu.

Disaat keheningan melanda kelimanya, La Valse de L'Amour telah terputar menggantikan lagu sebelumnya. Musik dengan alunan yang begitu menenangkan juga khas sebagai pengiring dansa.

Semua orang telah berpisah-pisah lantas membagi diri menjadi dua orang yang berpasangan.

"Bersediakah engkau berdansa bersamaku, Seoji-nim?"

Seoji tertawa kala Mingyu mengulurkan tangannya dengan sedikit membungkuk layaknya seorang pangerang yang mengajak sang putri untuk berdansa.

Saat Seoji akan menerima uluran itu, ia tersentak kala seseorang menarik pinggulnya.

"Bukankah tidak sopan mengajak pasangan seseorang?"

"Oho~ " Sunghoon bersorak karena itu, memberi respect pada keberanian Jay.

"Aku tidak berpikir jika mengajak wanita yang hanya sekedar 'pasangan pesta' dan belum mempunyai kekasih tidak boleh." Mingyu menekankan dua kata itu.

"Hyung~" Kali ini Sunghoon menatap takjub kepada Mingyu.

"Dia datang bersamaku. Semua orang juga tahu siapa yang seharusnya berdansa dengannya, hyung-nim."

Bagaikan ada sebuah leser yang terpancar diantara keduanya. Mereka akan menanyakan pasal ini kepada Seoji, tentang siapa yang gadis itu inginkan berdansa dengannya.

"Seoji---"

Keduanya berhenti kala tidak menemukan atensi Seoji disana. Seoji telah menghilang.

Netra mereka mencari-cari kemana wanita itu pergi hingga dua orang yang berada di tengah-tengah ruangan mengambil penuh atensi keduanya.

Seoji telah menemukan pasangan dansanya.

Dengan langkah ringan juga senyuman yang terpancar, Seoji dan pria yang bersamanya telah menjadi pusat perhatian.

"Jake, kau sangat keren! I respect you, bung!" Teriak Sunghoon melihat bagaimana temannya itu berdansa dengan Seoji dan dibalas dengan senyuman menyeringai oleh Jake.

Sebenarnya, diam-diam Jake menarik Seoji, membawa wanita itu bersamanya saat Mingyu dan Jay masih memperebutkan pasal siapa yang lebih pantas berdansa bersama Seoji. Mereka tidak sadar saat Jake menyelinap dan mengajak Seoji bersamanya.

Pupuslah harapan dua orang disana. Kini mereka hanya bisa menatap bagaimana Jake menikmati kebersamaannya bersama Seoji, noona yang sangat ia hormati juga sukai.

"Aku juga akan pergi berdansa dengan pasanganku. Kalian yang tidak mempunyai pasangan, bisa berdansa bersama," ujar Sunghoon dengan cengiran di wajahnya sebelum akhirnya melesat pergi meninggalkan keduanya. "Kalian akan mendapat banyak perhatian jika melakukannya."

"Sialan kau, Sunghoon." Jay hampir saja memukul Sunghoon andai saja Sunghoon tidak segera menghindar.

"Aku menyukai Seoji."

Sangat tiba-tiba untuk di dengar.

"Untuk apa, hyung mengatakannya padaku?"

"Aku hanya ingin kau tahu." Mingyu menyesap wine yang diambil dari atas meja disampingnya.

"Kau juga menyukai Seoji, kan?" Mingyu meletakkan kembali gelasnya yang telah tandas dan beralih menatap nyalang pada Jay.

"Aku,"









----

To be continue

Sayang sekali aku harus memotongnya sampai disini wkwk

Satu kata/ kalimat untuk part ini?

Oh iya, Sekarang aku ganti username yah, kurang seret aja dengan username lama. Semoga aja kalian masih inget aku😂

Bad J | Jay EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang