Semakin aku mencintaimu, semakin pula aku terluka. Aku tak akan dapat menggapaimu walau dari jarak terdekat - Jungkook
Maafkan aku yang selalu buatmu terluka, tersakiti, bahkan sedih. Aku mencintaimu, sungguh. Kumohon, kembalilah - Taehyung.
●▬▬▬▬▬๑۩۩๑▬▬▬▬▬●
Jungkook menjelaskan semuanya kepada sang ayah mertua. Ia tak berbohong sedikitpun. Karena ia tahu, kebohongan yang ia buat akan menjadi hal yang paling salah diantara yang salah.
Tuan besar Kim hanya mengangguk saja mendengar penuturan Jungkook. Ia tahu, menantunya satu ini tidak akan berperilaku seperti itu.
"Kau tidak bohong kan, Jungkook?"
Jungkook menggeleng. "Saya tidak berbohong, ayah" Ucapnya sedikit malu-malu mengatakan panggilan 'ayah'.
Minha yang menatap dari arah tangga pun hanya mendecih pelan mendengar cerita dari Jungkook itu. Dirinya menatap sang calon suami yang sibuk melamun sedari tadi.
"Chagi, bisa saja jalan itu berbohong, kan?"
Tehyung tersadar dari lamunannya, langsung menatap kearah Minha dengan wajah yang datar. "Perhatikan ucapanmu, Minha. Disini sedang ada pak tua itu"
Minha terdiam lalu wajahnya memerah marah karena Taehyung berbicara dengan datar kepadanya.
Nyonya Kim menatap suaminya lembut. "Aku tahu Jungkook tidak akan pernah berbohong, yeobo.. Ia anak yang baik-baik. Aku tahu itu"
Tuan Kim mengangguk lagi. Ia sekarang lebih percaya kalau Jungkook tidak berbohong. Nyonya Kim, dulunya adalah seorang ahli psikologi. Jadi ia mengetahui kapan seseorang berbohong atau tidak.
"Jadi Jungkook tidak berbohong?" Taehyung bergumam pelan namun suaranya masih bisa didengar oleh Minha.
Minha menatapnya tidak percaya. "Kau percaya, Taehyung?"
Taehyung hanya diam. Ia tak tahu apa yang ia pikirkan lagi. Ia pergi dari balik tangga itu dan menuju ke ruangannya. Sebelum sebuah suara membuatnya terdiam.
"Sudah dengar, Kim Taehyung? Ayah harap kau tak akan menceraikan Jungkook"
Ternyata sedari tadi, ayahnya memerhatikannya dan Minha yang bersembunyi di balik tangga. Taehyung tidak menjawab. Dirinya pergi menuju ruangan kerja miliknya, disusul oleh Minha yang menanyakan soal kebenaran itu.
●▬▬▬▬▬๑۩۩๑▬▬▬▬▬●
"Kau terlalu baik hati, Park Jimin-ssi"
Jungkook dan Yoongi sedang menginterogasi Park Jimin, selaku pria yang sekarang sedang hangat di media sosial.
Park Jimin, dokter muda paling baik hati dan wajahnya bak malaikat, membuat semua orang terpana akan pesonanya. Namun sayangnya, ia sudah memiliki belahan jiwa.
"Maaf hyung.."
Yoongi-lah kekasihnya. Yoongi tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ia sudah muak dengan perilaku terlalu baik hati yang membuat semua orang salah paham dengannya.
Jungkook hanya diam sambil menyeruput latte-nya yang mulai mendingin.
"Maafkan aku, Jungkook-ah"
Jungkook yang sedang minum itu pun tersedak, mendengar penuturan dari Jimin sendiri. Jimin, sedang minta maaf dengannya?
Jungkook menggeleng. "Ah, t-tidak apa-apa, Jimin-ssi. Tidak perlu minta maaf seperti itu"
"Tapi, namamu tercoreng karena perilaku ku semalam.."
Jungkook hanya tersenyum kecil. Ia tahu, namanya sudah tercoreng kesana dan kesini. Ia tak tahu juga harus bagaimana. Tuhan sudah memberinya takdir seperti ini. Ia tak harus protes, ia hanya harus cukup menjalaninya.
"Terlalu banyak drama, aku muak" Yoongi pun berbalik mengambil apronnya lalu pergi ke dalam kafe.
Disusul dengan Jimin yang pamit pada Jungkook, lalu menyusuli kekasihnya yang tampaknya sedang cemburu buta tersebut.
Jungkook melihatnya. Ia sangat ingin disayangi oleh seseorang. Dikasihi, dicintai, sekedar dihargai saja sudah membuatnya bahagia.
Tak lama, ia mendengar suara yang tidak asing lagi di telinganya. Suara cempreng yang manis itu membuatnya mau tak mau menengok kearah gadis itu. Minha, dengan seorang laki-laki tampan yang tidak Jungkook kenal.
Suara obrolan samar-samar terdengar oleh Jungkook. Dilihatnya, tangan pria itu menggerayangi paha mulus nan seksi milik gadis itu.
Jungkook berbalik. Ia tak mau melihatnya lagi. Ia sangat ingin melaporkannya kepada Taehyung. Tapi, apakah Taehyung mau mendengarkan nya? Secara ia hanyalah boneka manekin yang tidak terlihat oleh suaminya tersebut.
Jungkook memilih untuk diam. Ia tak mau membahas lagi tentang kehidupan suami dan calon istri kedua dari suaminya tersebut. Cukup ia tersiksa akan kehidupannya.
●▬▬▬▬▬๑۩۩๑▬▬▬▬▬●
Bulan silih berganti, namun Taehyung dan Minha belum juga melangsungkan pernikahan mereka berdua. Entahlah karena apa, Jungkook tidak berhak tahu, kan?
Ini sudah memasuki bulan ke tiga dalam kehamilan Minha, namun yang membuat keluarga Kim keheranan adalah, kenapa perut Minha belum berkembang sama sekali? Apa mereka hanya dibohongi Minha selama ini?
Namun Taehyung mneyangkalnya. Ini baru masuk tiga bulan. Wajar saja kalau belum mengembang, begitulah yang diucapkan Taehyung saat itu.
Jungkook tidak habis pikir. Ia hanya mempercayai apa yang dikatakan oleh Taehyung tersebut. Namun pikirannya tertuju kepada tiga bulan yang lalu. Dimana ia menangkap sosok Minha bersama lelaki lain.
Ah, mungkin hanya ilusinya saja.
Ia lanjut memakan steak yang ia buat sediri, dengan paduan rempah-rempah khas. Masakan yang sering ibunya buat. Ini mengingatkannya lagi pada sosok malaikat yang menjaganya sejak kecil itu.
"Aku pergi dulu, sayang~"
Oh tidak, Minha pergi dari rumah. Yang artinya, ia hanya berdua bersama suaminya di rumah ini. Kebetulan, banyak juga pelayan yang dipecat oleh Minha sendiri. Termasuk bibi Lee.
Jungkook menjadi misuh sendiri. Ia tak tahu harus berbuat apa, saat Taehyung keluar dari kamar Minha sambil menghela nafasnya.
Apalagi sekarang Taehyung sedang libur.
"Kau makan apa?"
Suara berat itu, membuat Jungkook terkejut mendengarnya. Ia hanya berbalik perlahan meneguk ludahnya.
"H-hanya steak rumahan, T-Taehyung mau?"
Matilah, Jungkook gugup sekali sekarang. Ia makin menelan ludahnya saat Taehyung mengangguk dan duduk di bangku yang tak jauh darinya itu.
Jungkook segera bangkit dan berjalan menuju dapur dan mengambil steak yang sempat ia buat banyak tadi. Entahlah, ia hanya sedang mood hari ini. Jadi ia membuat banyak, siapa tahu ia akan kelaparan nanti sore.
Ia membawa piring steak itu menuju Taehyung yang sibuk memperhatikannya sejak tadi. Namun sesegera mungkin, Taehyung mengalihkan pandangannya kembali ke benda pipih yang sedari tadi ia pegang.
Jungkook, tidak salah lihat, kan?
═・・◉・・═
TO BE CONTINUED ღ
Annyeong hello guys! Apa kabar semuanyaa??
✎ Jangan lupa vote dan commentnya!
✎ Jangan lupa follow my account guys!Terima kasih! Have a nice day! ☁
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴀɪᴍᴇ-ᴍᴏɪ ᴇɴᴄᴏʀᴇ ᴜɴᴇ ꜰᴏɪꜱ (νк)
Fanfiction[ᴇɴᴅ] "Aime-moi encore une fois" Dalam bahasa Prancis yang artinya, "Tolong Cintai Aku Sekali Lagi". Berkisah seorang pemuda manis yang terpaksa menikah dengan anak sang pemilik tanah, dengan paksaan sang ayah juga. Kisah cintanya begitu rumit deng...