8.

227 71 12
                                    

Hai

Ya udah itu aja

Met reding 🥰😘

*** *** ***

"Oh gitu ceritanya, emang anak nya itu kayak exaited banget gitu kalo ketemu masalah, apalagi yang menyangkut hubungan dia sama Pasya."
Jelas Faya yang sepertinya dia tidak menyukai gadis bernama Rachel.

Naza hanya membulatkan mulutnya kala mendengar penuturan Faya.

"Lo juga pernah berurusan sama dia?" Tanya Naza.

"Makanan gue sehari-hari pas SMP,"

"Wauu ampun Bang jago," ucap Naza seraya tertawa dan menangkup kedua tangan di depan wajah.

"Hahaha, serius deh Naz. Gue selalu berurusan sama dia dengan masalah yang sama, bahkan sampai guru BK gak mau nanganin masalah gue sama dia lagi, guru BK aja bosen apalagi gue,"
Seraya merotasi bola matanya.

Naza hanya tertawa melihat tingkah konyol temannya itu. Lalu dia mengeluarkan bekalnya dari dalam tas dan menaruh nya di atas meja.

Kemudian Faya membuka bekal milik Naza.

"Wauu ini mah gue banget!" Ujarnya.

"Makan aja Fay kan tadi makanan Lo belum habis, pasti belum kenyang. gue gak terlalu suka sama salad sayur."

"Itu yang gue tunggu!" Seraya menyendok salad sayur di dalam bekal dan memasukkan ke mulutnya.

"Emm parah sii rasanya kayak mau meninggal! kalo Lo gak mau makan ini, gue bisa chat Nata biar bawa makanan dari kantin, biar Lo makan juga."

"Gue gak di bolehin Bunda buat beli makanan di luar Katanya nanti sakit perut. Btw Bunda juga suka banget loh makanan kayak gitu.."

"Oh ya? Gue mesti ketemu nyokap Lo sih ini mah.. emm gwila pwarah bwatt!" Menyuapkan makanan sambil berbicara.

Naza yang melihat Faya makan dengan lahap hanya tertawa saja, sudah lama ia tidak punya teman se absurd ini di tambah kehadiran Nata dan Renza.

Membicarakan mereka berdua, Faya dan Naza tadi meninggalkan mereka di kantin. Tapi tenang saja makanan yang Faya makan di sana sudah ia bayar, namun belum habis karena Faya mengajak Naza pergi untuk mengambil bekal.

"Fay,"

"Hm?" Sambil mengaduk-aduk salad.

"Lo tadi bilang berurusan sama Rachel dengan masalah yang sama, masalah apa?"

"Pasya, gue itu dulu wakil ketua kelas dan Pasya ketuanya jadi wajar dong kalau gue terus-terusan komunikasi sama dia. Malah Rachel nya kayak cemburu gitu padahal ya, gue denger-denger mereka itu cuma temenan, dasar baperan."

"Tapi ya, walaupun gue pernah sedeket itu Sama Pasya, gue itu gak pernah akur sama dia kek setiap hari itu ada aja yang di ributin. Ya Lo tau gue kan males Ngeladenin laki-laki jadi gue biarin aja, tapi ada kala nya kesabaran gue habis."

Naza tertawa ringan seraya mengangguk kan kepala mendengar jawaban Faya. Berarti Rachel sangat Posesif jika menyangkut Pasya,tapi wajar sih kan mereka pacaran. Tapi ga gitu juga kali masa iya semua orang dituduh.

MEGASHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang