Penderitaan Belum Berakhir

46 3 0
                                    

Penderitaan Belum Berakhir


Penderitaan belum berakhir

Karena aku muak dengan kata berjuang

Semuanya sama bukan?

Menuntutku untuk bertahan


Berpikir positif memang menyebalkan

Tidak akan bisa selesai hanya dengan menarik napas perlahan

Apa yang sudah kamu ucapkan. Ceramah kepanjangan.

Tidak mengubah matinya harapan


Aku dengan patah-patah berjalan

Karena berlari terlampau melelahkan

Aku menulis kata dengan waktu teramat panjang

Padahal mungkin maknanya tak mengenang


Aku ingin tahu seberapa berartinya puisi yang ditulis sebulan

Terima kasih sudah membuatku menuliskannya

Dalam waktu yang teramat pendek untuk berdandan

Aku terus menulis tanpa peduli pencapaian


Dengan waktu yang terus bergejolak

Bagai jiwa remaja yang dilanda cinta

Rumit walau hanya memutar otak

Bagai rubik yang dimainkan oleh balita


Dengan kata-kata tergeletak

Aku memasang taruhan pada jemari tak berotak

Dapatkah mereka menyusunnya menjadi sajak?

Atau kembali sibuk terisak-isak?


Penderitaan belum berakhir

Perjuangan layaknya mi dadak kebanyakan air

Namun, bukan berarti sia-sia

Setidaknya bisa menghilangkan lapar meski sementara

Tetaplah menderita

Sampai jiwa pulih sepenuhnya

Lalu mengembalikan keadaan

Untuk mengapung di permukaan

Melihat langit yang tenang

Menarik napas seolah menang

(Tangerang, 2 Juni 2020)

Memaki Manusia, Menasihati DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang